Anak Tidak Kencing Hingga Enam Jam, Ortu Jangan Panik dan Segera ke Dokter
Foto ilustrasi Gagal Ginjal Akut (Sumber : Instagram Dinkes Sleman)

JOGJACORNER.ID - Direktur RSUD Sleman Novita Krisnaeni sudah menyetop penggunaan obat-obatan sirup, saat tenaga kesehatan di rumah sakitnya menangani pasien anak.


Hal itu menyikapi gangguan gagal ginjal akut, yang saat ini mayoritas menyerang anak-anak balita, yang diduga karena mengkonsumsi obat cair mengandung zat berbahaya, yaitu Ethylene Glycol, Diethylene Glicol.


"Untuk sementara tenaga kesehatan tidak memberikan pengobatan dalam bentuk sirup dengan merek apapun. Dengan kata lain untuk sementara penggunaan obat sirup dihentikan," kata Novita, Minggu (23/10/2022).


Keputusan itu menindaklanjuti arahan Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yang berisi empat poin penting, antara lain :


1). Berdasarkan keputusan Kementerian Kesehatan serta rekomendasi dari IDAI, untuk tenaga kesehatan saat ini direkomendasikan untuk tidak meresepkan obat-obatan cair terlebih dahulu. 


Oleh karena itu apabila terdapat penggunaan obat-obatan cair secara rutin, dimohon segera berkonsultasi kepada dokter anak untuk penggantian obat tersebut.


2). Tenaga Kesehatan saat ini disemua tempat diseluruh Indonesia diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus gagal ginjal.


Bila ada anak yang sakit dengan gangguan penurunan jumlah urine atau tidak buang air kecil sama sekali, maka harus segera dikonsultasikan kepada dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan Kesehatan kepada anak tersebut, berupa pemeriksaan fisik kemudian ditunjang dengan pemeriksaan laboratorium.


Jika anak tersebut terindikasi mengalami gagal ginjal akut, maka akan dilakukan rujukan ke RS rujukan khusus. Di Yogyakarta yang menjadi rumah sakit rujukannya ialah RS Sardjito.


3). Kaitannya dengan obat-obatan sirup, yang menyebabkan gagal ginjal dengan mengonsumsi obat sirup sebenarnya bukan komponen di dalamnya.


Tetapi pelarutnya yang menggunakan ethylene glycol dan diethylene glycol. Di Indonesia saat ini BPOM melakukan penyelidikan obat-obat apa saja yang mengandung ethylene glycol dan diethylene glycol.


Telah keluar hasil sementara bahwa ada beberapa obat di Indonesia yang mengandung ethylene glycol dan diethylene glycol. Jadi sebaiknya masyarakat tetap menunggu hasil BPOM sampai final, serta diminta untuk tidak melakukan selfmedicating dengan obat-obatan sirup.

 

4). Meningkatkan kewaspadaan orangtua pada kondisi anak sakit, dengan memantau urine. Jika produksi urinenya turun atau bahkan tidak buang air kecil selama 6 jam, orangtua diminta untuk tidak cemas, dan tidak panik, namun segera konsultasikan kepada dokter.