Desperindag Sleman Sosialisasi Pengelolaan Sampah Pasar: Tak Melulu Dibuang ke TPA, Bisa Dipilah Jadi Barang Bernilai
Disperindag Sleman
Disperindag Sleman gelar sosialisasi pengelolaan sampah pasar (Sumber : Dokumentasi Disperindag Sleman)


JOGJA-Darurat sampah di DIY berdampak besar kepada seluruh pihak pendukung perekonomian, yaitu pasar. Pasar juga merupakan salah satu penyumbang sampah yang ada di Jogja.


Sebagai upaya ikut serta dalam program pemerintah guna pengentasan sampah pada sumbernya, di mana fokus pada pengelolaan sampah pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman mencoba mengambil inisiatif langkah besar, dimulai dengan memberikan sosialisasi dan pengetahuan tentang pengelolaan sampah pasar kepada Paguyuban Pedagang di Masing2 UPTD Pasar se-Sleman, petugas kebersihan pasar dan UPT pasar se-Sleman.


Sub Koordinator Keamanan dan Kebersihan Disperindag Sleman Deny Agus Irawan menjelaskan, sampah akan menjadi masalah besar kalau semua pihak tidak cepat bergerak untuk saling mendukung guna mengentaskan masalah sampah di Sleman. "Untuk urusan pengelolaan sampah pasar itu sendiri harus dimulai dari kesadaran oleh para penghuni pasar itu sendiri, oleh karena itu kami mencoba memberikan pengetahuan dasar-dasar tentang pengelolaan sampah kepada seluruh stakeholder pasar se-Sleman," katanya dalam siaran pers yang dikirim Sabtu (29/10/2022).


Ditambahkan Deny, dalam program sosialisasi ini pihak Disperindag Sleman menggandeng RESIKPLUS sebagai mitra dalam sosialisasi pengelolaan sampah pasar di kabupaten Sleman. "RESIKPLUS kami anggap sudah layak dan mampu dikarenakan track record dalam pengelolaan sampah yang sudah dilakukan di Jogja dan di Indonesia," tambahnya.


Dalam program sosialisasi ini rombongan dari Desperindag Sleman juga berkesempatan berkunjung ke TPS3R Percontohan Tuksongo Borobudur yang merupakan hasil kolaborasi Resikplus dan Yayasan BUMN dalam mengentaskan sampah kawasan wisata Borobudur.


Pada kunjungan ini rombongan Desperindag Sleman diberikan pengetahuan sekaligus praktik bagaimana pengelolaan sampah yang baik dan benar secara langsung di lapangan.
CEO PT. Pitulung Resik Barokah (Resikplus) Mara Trishel sangat menyambut baik keinginan Desperindag Sleman dalam program sosialisasi pengelolaan sampah pasar ini. Dalam kesempatan ini Mara menyampaikan bahwa pemilik pasar sesungguhnya adalah paguyuban dan pedagang pasar itu sendiri oleh karena itu kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah pasar harus dimulai dari paguyuban pasar itu sendiri dan harus terus menerus secara konsisten menyadarkan seluruh pedagang pasar untuk dapat bersinergi pada program ini.


Dalam program sosialisasi ini peserta mendapatkan pengertian dan pengetahuan lebih lagi dari sekadar memungut sampah dan dibuang ke TPA. Tapi juga dapat memilah dan mengolah sampah menjadi lebih bermanfaat dan punya nilai lebih untuk dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan pengelolaan sampah itu sendiri.


Kegiatan ini ditutup oleh Purwoko Hariyadi selaku Kabid Fasilitasi Perdagangan Tradisional Disperindag Sleman. "Program ini akan dievaluasi dan kemudian akan segera ditindaklanjuti langkah-langkah strategis guna program pengelolaan sampah pasar ini dapat terealisasi dengan baik dan menjadi tujuan yang lebih baik lagi dalam membantu program pemerintah dalam pengentasan sampah Yogyakarta,"  tandasnya.*