GAWAT!! Gelombang Pasang Tinggi, Begini Curhat Nelayan Pantai Samas Bantul yang Terancam Tak Bisa Lebaran
Ilustrasi gelombang tinggi. Gelombang pasang tinggi di Pantai Samas Bantul, Begini Curhat Nelayang yang Terancam tak Bisa Lebaran.
Ilustrasi gelombang tinggi. Gelombang pasang tinggi di Pantai Samas Bantul, Begini Curhat Nelayang yang Terancam tak Bisa Lebaran. (Sumber : Akun Instagram Parboaboa)

BANTUL, Jogjacorner.id- Gelombang pasang yang terjadi di pantai selatan Kabupaten Bantul sangat tinggi. Hal ini menyebabkan nelayan tak bisa melaut. Harapan untuk merayakan Lebaran dengan penghasilan dari melaut pun sirna.


Salah satu nelayan Pantai Samas, Hadi mengatakan gelombang pasang yang terjadi di pantai selatan di Bantul diperkirakan akan berlangsung hingga Lebaran. Akibatnya nelayan sama sekali tidak melaut dan tidak punya penghasilan untuk merayakan Lebaran.


"Prakiraan cuaca, gelombang pasang terjadi hingga H+2 Lebaran, praktis nelayan di Pantai Samas paceklik rejeki,"ujarnya, Minggu (16/4/2023).


Baca Juga: WOW!! Jelang Mudik Lebaran 2023, Harga Sewa Mobil, Naik Hingga 50%


Hadi mengaku satu pekan yang lalu nelayan masih bisa melaut namun hasilnya juga tak bisa diharapkan. Hanya nelayan yang memiliki jaring kanyut (jaring untuk menangkap udang laut atau jerbung) yang masih mendapatkan tangkapan udang.


"Tapi sayangnya hanya beberapa nelayan saja yang memiliki jaring kanyut. Praktis yang tidak memiliki jaring kanyut tak melaut sebab tangkapan ikan dengan jaring jenis lainnya tak mendapatkan hasil alias nombok,"ungkapnya.


Kondisi gelombang laut yang tak bersahabat ini menyebabkan Hadi memilih untuk menggarap lahan pertanian yang dimilikinya, namun tanaman yang saat ini ditanam belum panen jelang Lebaran mendatang.


"Ada tanaman kacang di lahan pasir namun belum musimnya panen jelang Lebaran ini. Ya praktis mau Lebaran dengan uang apa?,"keluhnya.


Baca Juga: Begini Tips Atur Keuangan Jelang Lebaran, Yuk Mulai Praktekkan!!


Nelayan lainnya di Pantai Samas, Sapon mengaku bingung sebab menjelang Lebaran ini sama sekali tidak memegang uang. Padahal dirinya punya rencana untuk pulang kampung di Cilacap untuk menemui cucunya.


"Lah gak punya uang, wong melaut saja tidak bisa. Gimana mau pulang kampung menemui cucu,"ucapnya.


Lebaran tahun ini kata Sapon paling memprihatinkan sebab hampir dua minggu dirinya sama sekali tidak melaut bahkan sampai Lebaran juga tak bisa melaut akibat gelombang pasang.


"Mau beli token listrik aja ngutang, apalagi mau buat beli rokok. Ya sudah puasa saja,"katanya.