Geger Koreografi Suporter Dirusak Paspampres, Ternyata Begini Awal Terbentuknya Komunitas La Grande Indonesia
koreografi
Potret komunitas supporter La Grande Indonesia. (Sumber : Instagram @timnasindonesiaid_)

JOGJA-Timnas Indonesia telah melakoni laga kontra Vietnam dalam babak semifinal Piala AFF 2022 Jumat (6/1/2023) sore. Pertandingan tersebut digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Seperti biasanya, jika bermain di stadion utama, maka akan banyak supporter yang datang untuk mendukung timnas kebanggaan Indonesia. Dikabarkan, supporter yang datang pada pertandingan kemarin mencapai 40 ribu.


Supporter yang datang terbagi menjadi beberapa jenis atau komunitas, seperti Ultras Garuda, La Grande Indonesia, dan lainnya. Tak hanya datang dengan tangan kosong, mereka biasanya membawa spanduk berisi tulisan singkat atau koreografi dari kertas yang membentuk berbagai tulisan atau bentuk.
Di pertandingan kemarin, para supporter timnas dikejutkan dengan kabar bahwa salah satu supporter, yaitu La Grande Indonesia, batal mendukung timnas di stadion. Hal ini lantaran koreografi yang telah dibuat dirusak dan dibuang oleh Paspamres. Paspamres beralasan bahwa Presiden Jokowi akan datang ke stadion, sehingga tempat harus disterilisasi.

Baca Juga: Perempuan yang Ingin Tampil Cantik dan Mempesona, Wajib Tahu Urutan Memakai Make Up Berikut ini

Koreografi yang dirusak tersebut dengan susah payah telah dibuat dan biaya yang tak sedikit, sehingga membuat kecewa La Grande Indonesia. Kekecewaan tersebut diungkapkan melalui akun resmi Instagramnya.
Meskipun begitu, ternyata terdapat beberapa yang masih penasaran dengan awal terbentuknya supporter yang selalu memenuhi tribun utara tersebut. Jika Anda salah satunya, simak informasi berikut sampai akhir.
Dilansir dari akun Instagram @timnasindonesiaid_ pada Sabtu (7/1/2023), tahun 2011 menjadi awal mula terbentuknya La Grande. Lebih tepatnya, 11 November 2011 menjadi tanggal kelahiran dari kelompok suporter Timnas Indonesia.


"Terbentuknya La Grande Indonesia setelah euforia Piala AFF 2010," tutur divisi komunikasi La Grande Indonesia, Ilham Sukrai Harahap, kepada GenPl.co. Ilham mengaku awal terbentuknya dari mulut ke mulut para suporter beberapa bulan setelah antusias tinggi melihat Timnas Indonesia di Piala AFF 2010.
"Harapannya membuat suporter timnas yang benar-benar terorganisir dengan manajemen yang baik," tambahnya. Ternyata, La Grande Indonesia awalnya dibentuk oleh anggota kelompok suporter klub Liga Italia. "Awalnya kami fans Inter Milan yang tergabung dalam Inter Club Indonesia (ICI)," ujar Ilham.


Dia mengatakan hati nurani dari para anggota tergugah untuk memberikan dukungan kepada Timnas Indonesia. "Anggota ICI, kan banyak, semuanya juga orang Indonesia, jadi merasa ingin bisa memberikan sesuatu untuk timnas," tuturnya.
Akhirnya, La Grande Indonesia terbentuk dengan nama yang terinspirasi dari La Grande Inter, istilah masa keemasan Inter Milan pada tahun 90-an. Menurut Ilham, La Grande artinya adalah 'besar' dalam bahasa Italia, sehingga La Grande Indonesia bisa diartikan dengan kebesaran Indonesia dalam banyak hal.
"Sepak bolanya kami nantikan juga kebesarannya," pungkasnya. Selain mendukung di stadion, La Grande Indonesia kerap melakukan aksi seperti contohnya pada saat ramai mengenai masalah anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro. La Grande Indonesia menyebarkan spanduk dan pamflet di berbagai tempat dengan bunyi dukungan kepada pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong dan sindiran kepada Haruna.*