Guru BK Sahabat Siswa, Begini Penjelasannya
guru bk
Andina Anggraeni, S.Pd, Guru BK MAN 1 Wonosobo (Sumber : dokumen pribadi)


JOGJA- Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang kelangsungan hidup manusia. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan agama.


Jika berbicara tentang pendidikan, maka tak lepas dari peran bimbingan dan konseling dalam dunia Pendidikan lebih khusu di sekolah / madrasah yaitu hmemfasilitasi peserta didik untuk mencapai tugas perkembangan yang optimal, serta sebagai wadah untuk membantu peserta didik  mengembangkan potensi dirinya menuju kemandirian. 


Dalam dunia bimbingan dan konseling terdapat 2 layanan yaitu layanan dasar dan layanan responsif. 


Layanan dasar meliputi bimbingan klasikal, layanan orientasi, layanan informasi, layanan bimbingan kelompok, layanan penguasaan konten, dan layanan aplikasi instrumentasi.


Sedangkan layanan responsif terdiri dari konseling individu, konseling kelompok, referal / alih tangan kasus, kolaborasi guru mata pelajaran / wali kelas, kolaborasi dengan orang tua dan pihak lain, layanan konsultasi, layanan mediasi, layanan konferensi kasus, dan kunjungan rumah. 


Layanan dasar adalah sebuah bentuk bantuan yang diberikan oleh konselor kepada pihak konseli berupa proses pemberian bantuan berupa kegiatan-kegiatan terstruktur yang dilaksanakan secara sistematis, baik dilakukan secara klasikal, dan berkelompok guna mengembangkan kemampuan kliennya agar mampu menyesuaikan dirinya secara efektif dan berkelanjutan.


Layanan responsif adalah suatu bentuk layanan yang sangat penting dan harus segera diberikan kepada pihak yang memerlukan yaitu kepada si konseli.


Guru bimbingan dan konseling memiliki tugas yang sangat berat untuk bisa mengantarkan peserta didik memiliki karakter yg berkualitas dan bertanggung jawab atas keberlangsungan dalam kehidupannya.


Untuk mewujudkan peserta didik menjadi pribadi yang utuh dan berkualitas bukanlah hal yang mudah seperti yang diinginkan karena masa remaja merupakan masa perkembangan yang sulit bagi individu. 


Tugas guru BK selalu identik dengan mengurusi hal-hal atau permasalahan negatif siswa. Inilah yang menjadi kesan dan juga seringkali kerap dianggap  menyeramkan oleh sebagian siswa saat melihat guru BK. 


Namun seiring berjalannya waktu, eksistensi BK  di lingkungan sekolah / madrasah mampu menghapus paradigma bahwa guru BK adalah polisi sekolah.


Penulis Andina Anggraeni, S.Pd (Guru BK MAN 1 Wonosobo)