Harus Selalu Waspada, Berikut 7 Pertanda Bencana Alam yang Perlu Kamu Tahu
Ilustrasi hewan-hewan yang tinggal di gunung turun ke bawah yang menjadi tanda akan ada bencana.
Ilustrasi hewan-hewan yang tinggal di gunung turun ke bawah yang menjadi tanda akan ada bencana. (Sumber : Pixabay)

JOGJA, Jogjacorner.id- Bencana selalu datang kapan saja. Ada yang sudah terprediksi, bahkan ada yang terjadi secara tiba-tiba. Untuk mengantisipasinya, kita perlu mengetahui tanda-tanda yang diberikan oleh alam dan keadaan sekitar.


Terkadang alam juga turut memberikan tanda akan adanya bencana. Namun, kita justru tidak memperhatikan dan tidak mengetahui mengenai tanda tersebut.


Lalu, apa saja tanda-tanda yang diberikan oleh alam? Dilansir dari akun Instagram @nulisyuk pada Minggu (4/12/2022), berikut tanda-tandanya.


1. Langit yang berwarna kehijauan


Pertanda bencana pertama bisa kamu amati dari langit. Jika kamu melihatnya berwarna kehijauan, sebaiknya segera cari tempat aman. Dilansir dari  Science 101, warna hijau itu datang dari pantulan cahaya matahari yang terhalang oleh awan gelap dan tebal.


2. Lautan yang surut tiba-tiba


Sebagai orang yang tinggal di negara kepulauan, kamu tentu sudah mengetahui pertanda bencana yang satu ini. Benar, air laut yang surut secara tiba-tiba dan drastis merupakan tanda mutlak akan datangnya bencana besar, yaitu tsunami. Maka dari itu, jika kamu menyaksikan hal ini, segeralah menjauh dan cari tempat yang tinggi.


3. Pergerakan hewan yang tidak wajar


Tak seperti manusia, hewan biasanya lebih peka terhadap kondisi alam di sekitarnya. Jika kamu melihat tikus-tikus, burung, serangga, hingga ular pergi meninggalkan sarangnya secara mendadak, kemungkinan besar gempa bumi akan segera menghantam. Pada umumnya, pertanda ini terjadi beberapa jam hingga hari sebelum bencana. Akan tetapi, jika kamu melihat hewan-hewan liar keluar dari hutan atau gunung, kemungkinan besar ada kebakaran di arah datangnya. Bukan hanya itu, migrasi hewan seperti ini juga bisa menandakan erupsi gunung berapi, lho.


4. Bunyi gemuruh besar saat atau setelah hujan


Apakah hujan turun tak henti-henti di area tempat tinggalmu? Pasang telinga baik-baik, ya. Jika kamu mendengar suara gemuruh yang keras saat atau setelah hujan, sebaiknya segera berjaga-jaga dan pindah ke tempat yang lebih tinggi. Pada umumnya, bunyi gemuruh itu datang dari luapan air sungai dan perairan lainnya. Selain itu, hal ini juga bisa menandakan terjadinya tanah longsor. Jika rumahmu berada di dekat tebing dan gunung, sebaiknya berhati-hati. Segera evakuasi diri ketika hujan turun dan gemuruh itu terdengar.


5. Selalu waspada dengan aktivitas gunung berapi


Jika kamu tinggal di area sekitar gunung berapi terutama yang aktif, selalu waspada dengan aktivitasnya, ya. Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa erupsi akan segera terjadi. Dilansir US Geological Survey, berikut ini di antaranya:


• Guncangan dari bawah tanah atau bahkan gempa bumi yang sering terjadi;


• Adanya pembengkakan pada permukaan tanah;


• Keluarnya berbagai material gunung berapi, seperti abu halus, uap air, debu, gas, dan lain sebagainya;


• Jika ada danau di sekitar gunung, airnya akan berubah warna;


• Udara di sekitar terasa lebih panas daripada biasanya.


6. Kematian massal ikan dan hewan lainnya


Kematian massal dari hewan bukanlah hal biasa. Tentu ada suatu penyebab yang menimbulkan fenomena tersebut. Biasanya hal ini terkait dengan bencana, baik yang terjadi secara alami maupun karena ulah manusia.


7. Berbagai bentuk awan yang harus diwaspadai


Awan juga berperan besar dalam memprediksi datangnya bencana. Terutama untuk peristiwa yang melibatkan perubahan cuaca, arah angin, dan curah hujan. Berikut ini beberapa jenis awan yang perlu kamu waspadai:


• Awan inflow band: awan tebal yang berbentuk seperti benteng yang panjang ini biasanya menandakan adanya angin topan;


• Awan funnel: awan tebal berwarna gelap yang membentuk kerucut di satu sisi ini sering kali berubah menjadi angin topan;


• Awan yang membentuk lubang di tengahnya: bukan pertanda datangnya UFO, lubang itu terbentuk dari butiran air dingin yang bisa berubah menjadi hujan es.