Intip Profil Lengkap Anies Baswedan, Tokoh yang Digadang Jadi Kandidat Capres
anies baswedan
Intip profil Anies Baswedan (Sumber : Akun Instagram pribadi.)

JOGJA, Jogjacorner.id- Siapa belum mengenal sosok tokoh yang satu ini yakni Anies Baswedan . Ia lahir di Kuningan, Jawa Barat pada 7 Mei 1969 dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah. Kedua orang tuanya adalah pendidik. Anies lahir dari keluarga terpelajar. Ayahnya, Rasyid Baswedan, adalah wakil rektor Universitas Islam Indonesia, dan ibunya, Aliyah, adalah seorang guru besar di Universitas Negeri Yogyakarta. 


Pada usia 5 tahun,  orang tuanya mendaftarkan Anies di Taman Kanak-Kanak Masjid Syuhada Yogyakarta. Setelah lulus, ia melanjutkan ke Laboratorium SD, SMP Negeri 5 dan SMA Negeri 2. Semuanya berada di kota Yogyakarta.


Di pertengahan SMA, ia mendapatkan beasiswa untuk belajar di Amerika selama setahun. Karena itu, kelulusannya dari SMA Yogyakarta tertunda satu tahun. Dia baru lulus  tahun 1989, seharusnya tahun 1988.


Setelah lulus SMA, ia masuk ke Fakultas Ekonomi  Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dia lulus pada usia 26 tahun dengan gelar sarjana ekonomi. Setelah lulus dari sini, Anies langsung bekerja di almamaternya, Pusat Kajian Ekonomi Antaruniversitas UGM, Institut Ilmu Ekonomi. 


Lagi-lagi, Anies meraih beasiswa untuk gelar master dan Ph.D. Ia memperoleh gelar MA dari University of Maryland School of Public Policy di College Park, AS dan gelar PhD dari Departemen Ilmu Politik di Northern Illinois University,  Dekalb, Illinois, Amerika Serikat. 


Dunia sekolah Anie agak istimewa. Dia memenangkan beberapa  beasiswa untuk belajar di luar negeri. Tidak hanya  di bidang pendidikan, tetapi juga di dunia aktivis, Anies memiliki cerita yang luar biasa sejak kecil. 


Di bangku SMA, ia menjadi wakil presiden OSIS, dan pada usia 16 tahun, Anies juga terpilih menjadi presiden OSIS Indonesia saat mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama 300 pimpinan OSIS. Dia juga aktif di universitas. Ia menjadi ketua  Senat UGM pada tahun 1992. 


Namanya mulai melejit setelah menyelesaikan gelar doktor di Amerika dan kembali ke Indonesia. Ia langsung  menjadi direktur riset Institut Indonesia. Ini adalah  organisasi yang berfokus pada penelitian dan analisis kebijakan publik. Kariernya berlanjut ketika terpilih menjadi Rektor Universitas Paramadhina  pada usia 38 tahun, rektor termuda Indonesia. 


Untuk memenuhi janjinya dan mewujudkan kemerdekaan Indonesia melalui pendidikan, ia mencetuskan berbagai kegiatan. Ia mempersonifikasikan gerakan pendidikan di Indonesia. Misinya adalah mengirimkan generasi muda terbaik negeri ini untuk menjadi guru di sekolah dasar di pelosok Indonesia. Anies tidak hanya melakukan itu, tetapi juga memulai kelas inspirasi, mengumpulkan ribuan orang di berbagai kota untuk mengatur dan mengajar sehari di sekolah dasar. Bahkan, untuk memenuhi janji kemerdekaannya itu, ia mencoba terjun ke dunia politik dengan menghadiri konvensi  presiden Partai Demokrat. 


Hasilnya memang tidak besar, namun tidak menghentikan Anies Baswedan untuk memenuhi janji kemerdekaannya. Dia bergerak, mulai tangan ke bawah. Ia mengajak semua orang untuk berpartisipasi dalam kepemimpinan negara dengan meluncurkan gerakan Hand Down untuk membantu dan mendorong calon pemimpin muda.


Karier politiknya menanjak saat ia terlibat  membantu pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla  menjadi juru bicara pasangan tersebut. Setelah pemilihan presiden, ia menjadi bagian dari tim transisi yang dipilih oleh presiden. Cita-cita pendidikannya terwujud ketika Jokowi memilihnya sebagai Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah pada pemerintahan Partai Buruh 2014-2019. 


Namun, dalam menjalankan tugasnya, ia terpaksa merombak kabinet Jokowi pada 27 Juli 2016. Karena bukan menteri,  Prabowo Subianto meminta Anies maju bersama Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta 2017. keuntungan Pada 16 Oktober 2017, bersama Sandia Uno, ia  dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2020.