Jokowi Bertemu 6 Ketum Parpol: Prabowo Ungkap Bahas Eknomi, Airlangga Sebut Tak Singgung Pilpres
Parpol
Ketua Umum Parpol pendukung pemerintahan bertemu dengan Presiden Joko Widodo. (Sumber : tangkapan layar Youtube @tvOneNews)

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan enam ketua umum partai politik di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/5/2023). Pertemuan tersebut berlangsung sekitar 2 jam lebih.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengaku pertemuan tersebut membahas mengenai kenegaraan ataupun hal-hal positif, salah satunya terkait ekonomi Indonesia.

“Hal yang baik, masih dalam suasana lebaran, kemudian beliau menyampaikan perkembangan terakhir bidang ekonomi, ramalan semua negara besar, ramalan world bank. Bahwa Indonesia akan menjadi negara maju,” Kata Prabowo setelah bertemu dengan Presiden Jokowi melansir dari kanal YouTube tvOneNews.

Demikian juga disampaikan oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Dia menyebut pertemuan para ketua umum parpol dengan presiden membahas mengenai perekonomian Indonesia kedepan.

“Pertama silaturahmi halal bihalal partai pendukung pemerintah. Dan membahas mengenai capaian pemerintahan serta perkembangan ekonomi,” Kata Airlangga.

Kendati ramainya isu pilpres 2024, Airlangga pun menjelaskan bahwa pertemuan dengan presiden tidak membahas mengenai dinamika politik menjelang pemilu 2024.

Baca Juga: Wiranto Serahkan 100 Nama Kadernya ke PPP, Berharap Bisa Maju Sebagai Caleg Lewat Partai Berlambang Ka'bah

“Kita tidak spesifik mengenai hal itu, lebih membahas mengenai tantangan ke depan. Terkait dengan tantangan midle income trap. Jadi kita mempunyai enam pemahaman yang sama dengan Bapak Presiden,” Tambah Airlangga.

Sementara, Plt Ketua Umum PPP mengungkapkan, pertemuan dengan Presiden Jokowi malam ini banyak membicarakan bonus demografi. Sehingga, Indonesia bisa memanfaatkan bonus demografi.

“Bonus demografi dalam 13 tahun ke depan, jadi nggak boleh terlewatkan,”Kata Mardiono.

“Kalau terlewatkan untuk mendapatkan bonus demografi itu, maka tidak boleh ketinggalan pada kesempatan itu,” tambah Mardiono.*