Kampus Ini Hasilkan Inovasi Pertanian Apung, Berikut Penjelasannya
Pertanian
Panen Padi Apung (Sumber : Humas UMY)

JOGJACORNER.ID - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menciptakan inovasi berupa sistem pertanian apung. Penemuan ini, dilatarbelakangi kondisi gagal panen, masyarakat di desa Muhuran, Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara dan Desa Minta, Kutai Barat, Kalimantan Timur.

"Saat kami datang ke sana, warga mengeluhkan gagal panen dan produksi padi yang tidak optimal. Warga memanfaatkan area rawa yang surut sebagai lahan tanam padi. Namun, lahan ini sering kali mendapat luapan air sungai Mahakam, akibatnya padi terpendam air yang mengakibatkan gagal panen,” ujar Gatot Supangkat, Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat UMY, melalui pesan tertulis, Minggu (8/1/2023).

Ia juga mengatakan jika sektor pertanian sangat rentan terhadap perubahan iklim, terutama faktor intensitas hujan karena berpengaruh terhadap pola tanam, waktu tanam, produksi, dan kualitas hasil.

Intensitas hujan yang tinggi dan tidak menentu mengakibatkan kondisi lahan pertanian mengalami banjir atau tergenang air, karena itu diperlukan suatu teknologi inovasi terkait sistem pertanian.

"Salah satu inovasi teknologi budidaya pada lahan rawan banjir dan rawa yaitu dengan menerapkan sistem pertanian terapung yang UMY kembangkan ini,” lanjutnya. 

Gatot juga mengklaim, jika teknologi ini sangat tepat dan cocok diterapkan di desa Muhuran dan desa Minta yang memiliki area penuh rawa.