Kampus Wajib Terapkan Digitalisasi, Ini Alasannya
Digital
Foto Ilustrasi Digitalisasi (Sumber : Pexels)

JOGJACORNER.ID - Pakar IT dari SEVIMA, Wahyudi Agustiono merasa prihatin, masih ada perguruan tinggi di Indonesia yang kekurangan mahasiswa.

Setelah ditelusuri, akar persoalan kekurangan pendaftar karena pihak kampus enggan menerapkan digitalisasi.

"Kalau tidak mau gulung tikar, transformasi digital harus dilakukan dan harus memberi impact pada mahasiswa," katanya melalui pernyataan tertulis, Minggu (18/12/2022).

Menurut Wahyudi, mahasiswa saat ini mayoritas didominasi generasi Z dan Alpha yang menginginkan pengalaman belajar melalui perangkat digital. Sehingga bagi mereka, kampus digital bukan lagi kemewahan. "Tapi kenormalan bahkan kewajiban!," tegasnya.

Berdasarkan pengalamannya melakukan digitalisasi di lebih dari 700 kampus di Indonesia yang tergabung dalam Komunitas SEVIMA, Wahyudi kemudian berbagi empat hal penting.

1) Kembangkan Infrastruktur yang Kokoh dan Terjangkau

Wahyudi menyadari bahwa digitalisasi kerap ditakutkan karena biayanya mahal. Hal itu memang benar, jika setiap kampus harus membuat infrastuktur digital sendiri, seperti membeli server hingga membayar teknisi sendiri. Namun, kampus juga bisa mengambil alternatif berupa menggunakan sistem yang sudah ada, misalkan sistem akademik berbasis infrastuktur Cloud (komputasi awan).

2) Buat Roadmap Digitalisasi Kampus

Digitalisasi kampus adalah perjuangan yang membutuhkan waktu panjang. Oleh karena itu, sebagai tips kedua Wahyudi mengajak kampus untuk membuat rencana pengembangan. Misalnya, apa yang perlu dilakukan kampus dalam dua, lima, sepuluh, bahkan dua puluh tahun.

3) Integrasikan Data Sesuai Aturan

Digitalisasi tak bisa dilepaskan dari pengelolaan data. Saat melakukan digitalisasi, kampus akan mengelola banyak data mulai dari penerimaan mahasiswa baru, pembelajaran, hingga kelulusan.

Wahyudi berpesan bahwa data ini perlu dikelola dengan baik, agar terintegrasi dan sesuai dengan aturan pemerintah.

Di Kementerian Pendidikan sendiri, ada aturan untuk melaporkan data ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI). Selain itu ada juga banyak kewajiban yang membutuhkan data seperti pengelolaan Akademik, Non Akademik, Akreditasi, Sistem Pengendalian Mutu Internal, hingga Sistem Sumber Daya (SISTER).

4) Siapkan SDM Hadapi Digitalisasi

Digitalisasi menurut Wahyudi tak hanya menggunakan gadget baru maupun aplikasi baru. Digitalisasi juga akan membawa budaya baru. Oleh karena itu sumber daya manusia (SDM) di kampus perlu disiapkan untuk menghadapi digitalisasi.