Kroasia Kalahkan Maroko, Ini 5 Alasan Pertandingan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Dunia 2022 Tetap Seru
Peringkat ketiga
Alasan perebutan peringkat ketiga menarik ditonton (Sumber : Ilustrasi Pixbay)


JOGJA-Kroasia sukses mengalahkan Maroko dengan skor 2-1 dalam pertandingan perebutan peringkat ketiga Piala Dunia 2022. Meskipun laga tersebut hanya perebutan posisi ketiga, jalannya laga tidak kalah menarik dari final besok.
Perebutan posisi ketiga dalam turnamen besar seperti Piala Dunia sering disepelekan banyak pihak. Banyak yang menganggap sebagai laga hiburan dann tak lagi prestisius. Namun nyatanya, terdapat 5 alasan untuk tidak melewatkan pertandingan perebutan posisi ketiga karena tetap seru ditonton, seperti dilansir dari akun Twitter @Box2BoxBola pada Sabtu (17/12/2022).

1. JAMINAN BANYAK GOL
Banyak pemain yang udah ogah-ogahan, bahkan pakai pemain pelapis. Mungkin para pemain tidak mau cedera. Namun, laga malah jadi terbuka dan menyerang (tidak bertahan serius). Tidak jarang terjadi banyak gol di laga ini. Banyak gol hiburan. Rata-ratanya ada 3 gol atau lebih di laga perebutan peringkat ketiga Pildun.

2. BIKIN PEMAIN LEBIH HAPPY
Menurut ilmu psikologi (Victoria Medvec dan Thomas Gilovich, 1995), atlet lebih senang dapet medali perunggu (peringkat ketiga) daripada medali perak (peringkat kedua). Bagi peroleh medali perak, mereka mikirnya tidak dapet emas (kalah). Sementara bagi peroleh medali perunggu, mereka mikirnya setidaknya dapet sesuatu (menang).


Baca Juga: Alasan Hakim Ziyech Tidak Mengambil Gajinya Selama Membela Timnas Maroko, Ternyata untuk Ini


3. KUDA HITAM TETAP SERIUS
Sepanjang sejarah Pildun, baru Swedia (1994) dan Kroasia (1998) yang terang-terangan bilang peringkat ketiga adalah kebanggaan. Wajar, Kroasia waktu itu baru debut di Pildun, sementara Swedia dapet sambutan hangat dan parade keliling Stockholm. Intinya, jika yang main adalah tim kuda hitam, laga cenderung bakalan seru. Tahun 2022, misalnya, yang main sama-sama bukan "negara besar" (Kroasia vs Maroko).

4. LAGA BUAT NGEJAR TOP SKOR DAN REKOR
Hal yang dikejar di laga ini bukan duit, soalnya dapetnya juga "cuma" £18 juta. Namun, laga ini dipakai buat ngejar rekor, misalnya top skor. Jika tidak ada laga perebutan peringkat ketiga, pemain-pemain seperti Just Fontaine, Salvatore Schillaci, Davor Šuker, dan Thomas Müller tidak akan jadi top skor. Gol tercepat di Pildun (11 detiknya Hakan ?ükür) juga terjadi pas perebutan peringkat ketiga 2002.

5. MOMEN PERPISAHAN
Peter Shilton (1990), Oliver Kahn (2006), Hans-Jörg Butt (2010), dan beberapa pemain lainnya menjalani laga perpisahan mereka di perebutan peringkat ketiga. Luka Modri? (2022) juga kemungkinan besar mendapatkan hal yang sama. Ini menjadi momen perpisahan yang pas sekaligus tidak membebani buat pemain yang akan pensiun. Shilton yang blunder di laga terakhir saja tidak terlalu sedih.