Masjid Raya Al Jabbar, Icon Baru Jawa Barat, Ternyata ini Arsiteknya
Masjid
Potret Masjid Raya Al-Jabbar di Malam Hari (Sumber : Instagram @kangyadirisyadi)

JOGJACORNER.ID - Usai diresmikan pada 30 Desember 2022 lalu oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Masjid Raya Al-Jabbar yang berada di Jl. Cimincrang No.14 Cimenerang, Kec. Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, menjadi salah satu icon baru di Jawa Barat.

Melansir dari akun instagram @masjidrayaaljabbar (4/1), pembangunan masjid ini di Jawa Barat memiliki beberapa alasan yaitu; Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah penduduk mayoritas Islam terbanyak di Indonesia, Jawa Barat belum memiliki masjid raya yang dapat menampung dan menjadi pusat kegiatan keagamaan untuk skala besar, Kapasitas Masjid Raya Provinsi Jabar (Masjid Agung ALun-Alun Bandung dan Masjid Pusdai di Jl. Diponegoro, Kota Bandung masih terbatas, Jawa Barat juga belum memiliki masjid yang menjadi icon kokohnya nilai religius provinsi seperti halnya Masjid Istiqlal, Jakarta atau Masjid Kubah 99 Sulawesi Selatan. 

Di desain sendiri oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang pada saat itu masih menjaba sebagai Wali Kota Bandung, proses pengerjaan Masjid Raya Al-Jabbar ini ternyata ini memakan waktu hampir 7 tahun, mulai dari perancangan hingga pembangunan. Banyak proses dan hambatan yang ditemuinya selama pembangunan masjid ini, salah satunya adalah wabah covid-19 yang memaksa proses pembangunan masjid di tunda, yang mengakibatkan target selesai di tahun 2020 menjadi mundur di tahun 2022. 

Rancangan masjid ini dilaksanakan pada tahun 2015-2017 oleh Ridwan Kamil, atau sering dikenal dengan Kang Emil. Kemudian pada tahun 2017, dilakukan pembebasan lahan, dan peletakan batu pertama Masjid Al Jabbar yaitu pada 29 Desember 2017. Untuk pembangunan masjid ini terbagi menjadi 4 tahap yaitu dari tahun 2018  hingga tahun 2022. 

Masjid ini memiliki luas 25 hektar, dengan kapasitas seluruh area masjid dapat menampung 50 ribu jamaah. Nama Al-Jabbar unuk masjid ini diambil dari salah satu asma ulhusna, rumus matematika, dan singkatan dari Provinsi Jawa Barat. 

Bangunan masjid ini juga menyimpan detail arsitek yang mencerminkan ciri khas Jawa Barat, pada masjid ini setiap kota dan kabupaten di Jawa Barat akan di wakilkan dengan ornamen dan hiasan yang diambil dari motif khas setiap daerah. Motif tersebut diaplikasikan pada model relung-relung dan jendela masjid. Pembangunan masjid ini juga melibatkan para perajin di Jawa Barat seperti perajin kaca pari, mozaik, logam, dan sebagainya. Tak ketinggalan pula ornamen bola-bola Gedung Sate yang diaplikasikan pada Penangkal Petir Masjid Al-Jabbar

Selain sebagai tempat beribadah, masjid ini juga memiliki fasilitas menarik diantaranya:

1. Ma’rodh

Ma’rodh merupakan ruang pameran atau museum ekshibisi. Sebagai arsitek dari masjid ini, Kang Emil menginginkan masjid ini tidak hanya sekadar berfungsi sebagai tempat ibadah namun juga memiliki fungsi edukasi dan sosial.

2. Taman Tematik 25 Nabi dan Rasul

Masjid Al-Jabbar ini dikelilingi dengan taman tematik 25 Nabi dan Rasul seperti taman Nabi Adam, taman Ibrahim, dan Taman Nabi Yunis.

3. Danau Retensi

Danau ini menopang bangunan Masjid Raya Al-Jabbar.

4. Area Parkir

5. Plaza Timur

6. Plaza Pandang

7. Lanskap Keseluruhan

Jika berminat berkunjung ke masjid ini terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi seperti:

1. Perhatikan batas suci

2. Tidak makan dan minum di area masjid

3. Tidak tidur di masjid

4. Pastikan untuk membawa plastik untuk sepatu atau sandal

5. Dilarang menginjak rumput di area masjid

6. Tidak berenang di kolam

7. Tidak merusak fasilitas yang ada di area masjid

8. Tidak membuang sampah sembarangan

9. Perhatikan barang bawaan pribadi dan anak, saat berkunjung


Penulis : Indah Yulia