Menelisik Budaya Tradisi Sungkem di Hari Raya Idul Fitri, Begini Penjelasannya
Ilustrasi seseorang ketika bersungkem pada saat hari raya idul fitri, sumber Instagram @aatshadewa
Ilustrasi seseorang ketika bersungkem pada saat hari raya idul fitri. (Sumber : Instagram @aatshadewa)

JOGJA, Jogjacorner.id- Sungkem pada hari raya Idul Fitri memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Sungkem merupakan bentuk penghormatan dan ungkapan rasa syukur kepada orang tua, kakek-nenek, atau orang yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan dan permohonan maaf atas segala kesalahan yang telah dilakukan.


Sungkem juga merupakan wujud dari rasa kasih sayang dan menghargai jasa-jasa mereka yang telah membimbing dan membantu kita sepanjang hidup.


Lebih dari itu, sungkem pada hari raya Idul Fitri juga melambangkan rasa kemenangan dan kesatuan umat muslim yang telah berhasil menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan dengan penuh kesabaran dan ketekunan. Melalui sungkem, kita menyatakan bahwa kita bersama-sama membangun kebersamaan, persaudaraan, dan kesatuan sebagai satu umat yang memiliki tujuan yang sama yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT.


Selain itu, sungkem juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antara anggota keluarga, kerabat, dan teman-teman. Dalam tradisi ini, tidak hanya anak-anak yang melakukan sungkem kepada orang tua atau kerabat yang lebih tua, namun juga orang dewasa saling bersilaturahmi dan bertukar ucapan selamat serta doa-doa baik.


Baca Juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Plt Menpora: Jangan Terlalu Lama Bersedih


Melansir dari YouTube GALERI LALAN dengan melakukan sungkem pada hari raya Idul Fitri, kita mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada generasi muda tentang arti pentingnya menghargai orang yang lebih tua, mempererat tali silaturahmi, dan menjaga hubungan sosial yang harmonis dalam masyarakat.


Tidak ada catatan sejarah yang pasti mengenai asal-usul tradisi sungkem pada hari raya Idul Fitri di Indonesia. Namun, diperkirakan bahwa tradisi ini telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu kala, seiring dengan penyebaran agama Islam di Nusantara.


Sejak zaman dahulu, masyarakat Indonesia telah menghargai dan menghormati orang yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas jasa-jasa mereka. Hal ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk dalam tradisi sungkem pada hari raya Idul Fitri.


Tradisi sungkem pada hari raya Idul Fitri juga memiliki kaitan erat dengan nilai-nilai agama Islam, yang mengajarkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan keluarga dan kerabat serta memperkuat tali silaturahmi. Dalam Islam, menjalin silaturahmi merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dan dapat membawa banyak kebaikan.


Dalam prakteknya, sungkem pada hari raya Idul Fitri menjadi salah satu cara untuk memperkuat hubungan sosial antara anggota keluarga dan kerabat, serta sebagai wujud syukur dan permohonan maaf atas segala kesalahan yang telah dilakukan. Tradisi ini terus dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi sebagai bagian dari budaya dan adat istiadat masyarakat Indonesia.