Mengenang Karya 8 Sastrawan Indonesia yang Legendaris
Chairil Anwar, salah satu sastrawan Indonesia yang legendaris. Dari akun Instagram @reclays.id
Chairil Anwar, salah satu sastrawan Indonesia yang legendaris. (Sumber : Dari akun Instagram @reclays.id)

JOGJA, Jogjacorner.id- Indonesia memiliki banyak sastrawan yang terkenal dengan karya-karyanya yang menarik. Hasil karyanya pun memiliki keunikan yang berbeda antara sastrawan satu dengan yang lainnya. Tak hanya puisi, para sastrawan ini juga menulis cerpen, drama, esai, dan sastra lainnya.


Meski telah meninggal dunia, karya sastra sastrawan berikut masih terkenal dan fenomenal di dunia sastra. Sudah sepatutnya masyarakat Indonesia untuk terus mengenang karya-karyanya. Dilansir dari akun Instagram @kreativv_id pada Selasa (13/12/2022), berikut hasil karya para sastrawan Indonesia yang legendaris.


1. Chairil Anwar


Karya fenomenal dan legendarisnya berjudul 'Aku' membuat dirinya dijuluki "Si Binatang Jalang". Karya-karya Chairil Anwar ini kena di hati dan relate dengan kehidupan. Puisi Chairil Anwar yang juga legendaris adalah Antara Karawang dan Bekasi dan Cerita Buat Dien Tamaela.


Aku


Kalau sampai waktuku

Aku mau tak seorang kan merayu

Tidak juga kau

Tak perlu sedan itu


Aku ini binatang jalang

Dari kumpulanya terbuang


Baca Juga: Hal Ini yang Bikin SBY Tak Pernah Melupakan Kaesang


2. Sapardi Djoko Damono


'Hujan Bulan Juni' dan 'Aku Ingin' adalah karya fenomenalnya yang memiliki makna mendalam di tiap liriknya. Beliau juga merintis Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (Hiski). 'Hujan Bulan Juni' juga dikembangkan menjadi novel karena liriknya yang ngena di hati.


Hujan di bulan Juni


Tak ada yang lebih tabah

Dari hujan bulan Juni

Dirahasiakannya rintik rindunya

Kepada pohon berbunga itu


Tak ada yang lebih bijak

Dari hujan bulan Juni

Dihapusnya jejak-jejak kakinya

Yang ragu-ragu di jalan itu


3. Wiji Thukul


Karya-karyanya dibuat untuk menyampaikan aspirasinya buat pemerintahan Orde Baru agar kaum-kaum bawah tidak tertindas. Tapi Wiji Thukul hilang tahun 1998. Karya legendarisnya adalah Puisi untuk Adik, Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu, Peringatan, dan lainnya.


Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu


di desa-desa

rakyat dipaksa

menjual tanah

tapi, tapi, tapi, tapi

dengan harga murah

apa guna baca buku

kalau mulut kau bungkam melulu


4. Sutardji Calzoum Bachri


Puisi karyanya yang berjudul "Tragedi Winka Sihka" bikin yang baca punya tafsiran yang beda-beda, karena puisi buatan Sutardji ini memiliki gaya penulisan unik dan tidak terbatas kata-kata. Ia punya cara yang tidak biasa dalam penggunaan bahasanya.


Di luar wiski

di halaman

anak-anak bermain

bayangkan kalau tak ada anak-anak di bumi

aku kan lupa bagaimana menangis katanya


5. W.S. Rendra


Selain puisi, W.S. Rendra juga menulis cerpen dan drama buat kegiatan sekolah. Karya-karyanya juga berpengaruh besar buat kesusastraan Indonesia. Puisinya punya rangkaian kata-kata yang enak dibaca dan didengar.


Suatu malam aku mandi di lautan.

Sepi menjadi kaca.

Bunga-bungaan yang ajaib bertebaran di langit.

Aku inginkan kamu, tetapi kamu tidak ada.

Sepi menjadi kaca.


Baca Juga: Giring Eks Nidji Beri Tips Kepada Kaesang dan Erina Agar Langgeng: Jangan Saling Cek Ponsel


6. Goenawan Mohamad


Goenawan Mohamad yang dikenal dengan singkatan GM ini punya karya-karya dari hasil pemikirannya yang terbuka. GM juga salah satu pendiri Majalah Tempo. Ia seorang sastrawan dan budayawan dengan banyak karya yang bermakna.


Yang tak menarik dari mati

adalah kebisuan sungai

ketika aku menemuinya.

Yang menghibur dari mati

adalah sejuk batu-batu,

patahan-patahan kayu pada arus itu


7. Sitor Situmorang


Berawal dari seorang jurnalis, Sitor Situmorang juga nulis cerpen dan esai. Ia juga jadi salah satu penyair terkemuka setelah meninggalnya Chairil Anwar. Karya puisinya punya makna yang dalam.


Bila ajalku nanti tiba

bongkah batu alam letakkan

pengganti nisan di pusara

tanpa ukiran tanpa hiasan


kecuali pesan mahasuci

restu Ibunda ditatah di batu:

Si Anak Hilang telah kembali!

Kujemput di pangkuanku!


8. Taufik Ismail


Penyair dan sastrawan ini punya karya hebat dan puisi-puisi dari hasil pikirannya yang tajam. Salah satunya adalah Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia.


Di negeriku, selingkuh birokrasi peringkatnya

di dunia nomor satu,

Di negeriku, sekongkol bisnis dan birokrasi

berterang-terang curang susah dicari tandingan,

Di negeriku anak lelaki anak perempuan, kemenakan,

sepupu

dan cucu dimanja kuasa ayah, paman dan kakek

secara hancur-hancuran seujung kuku tak perlu malu