JOGJA, Jogjacorner.id- Indonesia memiliki banyak sastrawan yang terkenal dengan karya-karyanya yang menarik. Hasil karyanya pun memiliki keunikan yang berbeda antara sastrawan satu dengan yang lainnya. Tak hanya puisi, para sastrawan ini juga menulis cerpen, drama, esai, dan sastra lainnya.
Meski telah meninggal dunia, karya sastra sastrawan berikut masih terkenal dan fenomenal di dunia sastra. Sudah sepatutnya masyarakat Indonesia untuk terus mengenang karya-karyanya. Dilansir dari akun Instagram @kreativv_id pada Selasa (13/12/2022), berikut hasil karya para sastrawan Indonesia yang legendaris.
1. Chairil Anwar
Karya fenomenal dan legendarisnya berjudul 'Aku' membuat dirinya dijuluki "Si Binatang Jalang". Karya-karya Chairil Anwar ini kena di hati dan relate dengan kehidupan. Puisi Chairil Anwar yang juga legendaris adalah Antara Karawang dan Bekasi dan Cerita Buat Dien Tamaela.
Aku
Kalau sampai waktuku
Aku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulanya terbuang
Baca Juga: Hal Ini yang Bikin SBY Tak Pernah Melupakan Kaesang
2. Sapardi Djoko Damono
'Hujan Bulan Juni' dan 'Aku Ingin' adalah karya fenomenalnya yang memiliki makna mendalam di tiap liriknya. Beliau juga merintis Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (Hiski). 'Hujan Bulan Juni' juga dikembangkan menjadi novel karena liriknya yang ngena di hati.
Hujan di bulan Juni
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
3. Wiji Thukul
Karya-karyanya dibuat untuk menyampaikan aspirasinya buat pemerintahan Orde Baru agar kaum-kaum bawah tidak tertindas. Tapi Wiji Thukul hilang tahun 1998. Karya legendarisnya adalah Puisi untuk Adik, Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu, Peringatan, dan lainnya.
Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu
di desa-desa
rakyat dipaksa
menjual tanah
tapi, tapi, tapi, tapi
dengan harga murah
apa guna baca buku
kalau mulut kau bungkam melulu
4. Sutardji Calzoum Bachri
Puisi karyanya yang berjudul "Tragedi Winka Sihka" bikin yang baca punya tafsiran yang beda-beda, karena puisi buatan Sutardji ini memiliki gaya penulisan unik dan tidak terbatas kata-kata. Ia punya cara yang tidak biasa dalam penggunaan bahasanya.
Di luar wiski
di halaman
anak-anak bermain
bayangkan kalau tak ada anak-anak di bumi
aku kan lupa bagaimana menangis katanya
5. W.S. Rendra
Selain puisi, W.S. Rendra juga menulis cerpen dan drama buat kegiatan sekolah. Karya-karyanya juga berpengaruh besar buat kesusastraan Indonesia. Puisinya punya rangkaian kata-kata yang enak dibaca dan didengar.
Suatu malam aku mandi di lautan.
Sepi menjadi kaca.
Bunga-bungaan yang ajaib bertebaran di langit.
Aku inginkan kamu, tetapi kamu tidak ada.
Sepi menjadi kaca.
Baca Juga: Giring Eks Nidji Beri Tips Kepada Kaesang dan Erina Agar Langgeng: Jangan Saling Cek Ponsel
6. Goenawan Mohamad
Goenawan Mohamad yang dikenal dengan singkatan GM ini punya karya-karya dari hasil pemikirannya yang terbuka. GM juga salah satu pendiri Majalah Tempo. Ia seorang sastrawan dan budayawan dengan banyak karya yang bermakna.
Yang tak menarik dari mati
adalah kebisuan sungai
ketika aku menemuinya.
Yang menghibur dari mati
adalah sejuk batu-batu,
patahan-patahan kayu pada arus itu
7. Sitor Situmorang
Berawal dari seorang jurnalis, Sitor Situmorang juga nulis cerpen dan esai. Ia juga jadi salah satu penyair terkemuka setelah meninggalnya Chairil Anwar. Karya puisinya punya makna yang dalam.
Bila ajalku nanti tiba
bongkah batu alam letakkan
pengganti nisan di pusara
tanpa ukiran tanpa hiasan
kecuali pesan mahasuci
restu Ibunda ditatah di batu:
Si Anak Hilang telah kembali!
Kujemput di pangkuanku!
8. Taufik Ismail
Penyair dan sastrawan ini punya karya hebat dan puisi-puisi dari hasil pikirannya yang tajam. Salah satunya adalah Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia.
Di negeriku, selingkuh birokrasi peringkatnya
di dunia nomor satu,
Di negeriku, sekongkol bisnis dan birokrasi
berterang-terang curang susah dicari tandingan,
Di negeriku anak lelaki anak perempuan, kemenakan,
sepupu
dan cucu dimanja kuasa ayah, paman dan kakek
secara hancur-hancuran seujung kuku tak perlu malu
Penulis : Lailatul Maghfiroh
Tag
Artikel Terkait