Okupansi Hotel di Sleman di Awal Juni Naik Pesat Dibandingkan dengan Libur Lebaran, Ada Apa??
Ilustrasi salah satu hotel di Sleman yang memiliki tingkat okupansi tinggi dibanding Lebaran.
Ilustrasi salah satu hotel di Sleman yang memiliki tingkat okupansi tinggi dibanding Lebaran. (Sumber : Jogjacorner.id- Krisanti)

SLEMAN, Jogjacorner.id- Okupansi hotel di Sleman meningkat pesat pada momen libur panjang pekan pertama bulan Juni 2023.


Bahkan okupansi hotel di Sleman digadang-gadang lebih tinggi dibandingkan pada momen libur lebaran 2023 kemarin.


Okupansi hotel di Sleman meningkat dalam dua hari dimana libur panjang ini berlangsung sejak Peringatan Hari Lahir Pancasila, Peringatan Hari Waisak dan disambung dengan akhir pekan atau mulai Kamis, 1 Juni hingga Minggu 4 Juni.


Baca Juga: Kemkominfo Gencarkan Literasi Digital untuk Tanggulangi Dampak Buruk Banyaknya Informasi Jelang Pemilu


Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sleman, Joko Paromo menyebutkan, hari pertama libur panjang ini okupansi hotel di Sleman naik pesat berada di kisaran 90-95 persen.


Dibandingkan libur lebaran 2023 lalu, okupansi hotel kali ini meningkat sekitar 10-15 persen dimana pada saat itu hanya berkisar 75-80 persen saja.


“Kalau kondisi saat ini dibandingkan dengan jumlah okupansi hotel saat libur lebaran 2023 itu berbeda jauh. Kalau libur lebaran 2023 itu okupansi hotelnya hanya sekitar 75-80 persen saja. Artinya saat ini ada peningkatan okupansi hotel sekitar 10-15 persen dibandingkan Libur Lebaran Idul Fitri 2023," paparnya, Sabtu, 3 Juni 2023.


Menurutnya, peningkatan okupansi ini muncul karena adanya dorongan minat wisatawan dari berbagai daerah untuk berlibur dan menikmati pariwisata di sejumlah wilayah di D.I Yogyakarta.


Bahkan wisatawan mancanegara seperti dari Polandia, Slovenia, Thailand, Korea Selatan hingga Belanda sudah memasuki wilayah D.I Yogyakarta untuk menikmati liburan dan menginap di sejumlah hotel.


"Tidak hanya tempat penginapan atau hotel saja yang dicari dan dipesan oleh wisatawan, ada restoran, transportasi, tempat wisata dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Kabupaten Sleman atau di DIY yang juga saya rasa banyak dicari oleh wisatawan selama libur empat hari itu," ujarnya.


Baca Juga: Sekilas Tentang Warung Kopi Klotok Jogja: Kuliner Sederhana yang Digemari Pejabat Penting hingga Artis


Ia berharap adanya peningkatan kunjungan wisatawan di D.I Yogyakarta selama libur panjang awal Juni ini tidak membuat para pelaku pariwisata maupun pengelola hotel dan restoran memberikan harga yang tinggi dari biasanya.


"Bersyukurnya tidak ada yang memberikan harga nuthuk kepada wisatawan. Kalau bisa itu terus dipertahankan dan kami selalu mengajak kepada sesama pelaku pariwisata untuk bersama-sama beretika, berkolaborasi dan berintegrasi mewujudkan pariwisata di DIY lebih bagus dari tempat pariwisata lainnya," tandasnya.