Pelayanan Gratis Plus Dapat Uang Saku, Rahasia DIY Tingkatkan Akseptor KB Jangka Panjang
BKKBN
Kepala BKKBN DIY Shodiqin Sedang Meninjau Akseptor MOW di RSUP Sardjito (Sumber : Redaksi Jogja Corner)

JOGJACORNER.ID - Berbagai langkah dilakukan untuk membuat kesadaran warga yang tentang KB meningkat demi meminimalisir ledakan penduduk dan menjaga generasi berkualitas.

Terbaru dari Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY memberikan terobosan dengan jemput bola dan pelayanan gratis untuk melaksanakan KB Jangka panjang dengan kontrasepsi. Bahkan yang lebih menarik mereka Akseptor (peserta KB) mendapatkan uang saku Rp300ribu sebagai apresiasi atas kesadarannya melaksanakan KB dengan kontrasepsi jangka panjang metodeMOW (Metode Operasi Wanita) atau Tubektomi dan pada pria MOP (Metoda Operasi Pria) atau Vasektomi.

Kepala BKKBN DIY, Shodiqin menuturkan ada 10 peserta atau akseptor MOW dan 5 akseptor MOB. Mereka dengan penuh kesadaran melaksanakan KB Jangka panjang ini.

"Sejak Januari kami di DIY aktif menjaring warga yang inginkan melaksanakan MOP MOW secara gratis kami fasilitasi. Tidak hanya pelayanan tindakan saja namun kami juga memberikan uang saku Rp300 ribu kepada mereka dengan harapan usai pelaksanaan MOP MOW mereka beristirahat tidak bekerja sehingga ada uang pengganti tak bekerja maksimal selama 3 hari," jelasnya.

Adapun mereka yang melaksanakan MOP dan MOW harus memenuhi persyaratan seperti memiliki anak minimal 2 orang dan sudah dewasa, tidak boleh memiliki anak balita dan sudah tidak memiliki keinginan punya anak lagi. 

"Kali ini pelayanan terbanyak MOP dan MOW ada di RSUP dr Sardjito berjumlah 15 akseptor perhari.  Biasanya perhari hanya rata rata 2 orang," tegas Shodiqin.

Ani Nurhayati Koordinator Pembinaan KB Dinas DP3AP2KB Sleman menuturkan di DIY hingga Januari 2023 sudah terlayani sekitar 600 orang akseptor MOW dan MOP di 5 kabupaten. 

"Harapannya di 2023 target KB tercapai dan melihat animo masyarakat target melaksanakan program KB dapat menjangkau seluruh warga," bebernya. 

Salah satu akseptor MOW Supriyani berusia 41 tahun warga Jaban Sinduharjo Sleman mengaku ia mantap melaksanakan MOW mengingat 3 anaknya sudah beranjak besar. Ia yang sehari hari merupakan ibu rumah tangga merasa trauma jika hamil lagi karena ketiga anaknya melaksanakan persalinan sesar.