Pertanian Organik Lebih Ramah Lingkungan, Ini Faktanya
Padi Organik
Panen Padi Organik di Sleman (Sumber : Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman)

JOGJACORNER.ID - Di era sekarang, pertanian organik menjadi trend lho gaes. Karena cara ini dipandang lebih ramah lingkungan, dengan membatasi penggunaan bahan kimia sintetis baik pupuk kimia, pestisida, herbisida, maupun zat pengatur tumbuh.

Di wilayah Sleman, budidaya padi secara organik menjadi satu solusi untuk mencapai pertanian yang berkelanjutan serta ramah lingkungan. Sistem pertanian ini yang jika ditotal luasnya mencapai 20 hektar, tersebar di beberapa lokasi, antara lain Cangkringan, Prambanan, Ngaglik dan Ngemplak.

Yang menjadi kendala dalam pertanian organik adalah rendahnya produksi pada tahap peralihan konvensional ke organik dan tingginya biaya sertifikasi. Maka penerapan SOP budidaya padi organik akan sangat membantu petani meraih produksi yang tinggi.

"Memang pada tahap awal penerapan budidaya secara organik, produktivitas padi per musim tanam yang dihasilkan lebih rendah dibanding budidaya secara konvensional akan tetapi pada tahap selanjutnya produktivitas padi organik cenderung naik sementara yang konvensional akan konstan,” terang Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman Suparmono, Kamis (24/11/2022).

Di hari yang sama, Suparmono melakukan panen bersama padi organik varietas Sinta Nur milik Kelompok Tani Mekar di Ngalian, Widodomartani, Ngemplak.

Dari panen bersama ini, diperoleh hasil ubinan rata-rata 5,5 kg per ubin atau 8,8 ton per hektar.

Dari produksi luasan sawah 2,5 Ha sudah langsung dibeli oleh Koperasi Petani Milenial Yogyakarta (Kompakyo). 

"Lebih berbahagia lagi karena padi ini sudah mendapat sertifikasi oleh lembaga LeSOS (Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman)," imbuhnya.

Dengan adanya sertifikasi ini berarti telah memberikan kepercayaan kepada konsumen bahwa produk yang dihasilkan memang benar-benar organik.

Biaya sertifikasi organik yang cukup mahal bagi petani pada tahap awal dibantu oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY. Selain itu dengan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) yang sudah dimiliki sejak tahun 2019, kini Kelompok Tani Mekar mampu menjadi penghasil pupuk organik dengan nama PON.