Selama Sepekan, Merapi Muntahkan 19 Kali Guguran Lava ke Arah Barat Daya
Gunung
Foto Penampakan Gunung Merapi yang Selama Sepekan Mengeluarkan 19 Kali Guguran Lava (Sumber : BPPTKG)

JOGJACORNER.ID - BPPTKG sebagai lembaga pemantau Gunung Merapi, menyampaikan hasil pengamatan terkait perkembangan erupsi Gunung Merapi, dari tanggal 3 Maret hingga 9 Maret 2023.

Terpantau cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan pada siang hingga malam hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah dan tinggi 475 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 9 Maret 2023 pukul 05.40 WIB.

Pada sepekan kemarin, guguran lava teramati sebanyak 19 kali ke arah barat daya (hulu Kali Boyong, Kali Bebeng, dan Kali Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimal 1.700 m. Suara guguran terdengar dari Pos Kaliurang dan Pos Babadan sebanyak 6 kali dengan intensitas kecil hingga sedang.

Disamping itu, kegempaan Gunung Merapi tercatat 553 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 11 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 40 kali gempa Fase Banyak (MP), 296 kali gempa Guguran (RF), dan 12 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi.

Sehingga kesimpulannya, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar kawasan puncak.