Status Merapi Masih Siaga, Kegempaan dan Guguran Lava Berlangsung Intensif
Aktivitas
Aktivitas Gunung Merapi Masih Berstatus Siaga (Sumber : BPPTKG)

JOGJACORNER.ID - Gunung Merapi memuntahkan 127 kali guguran lava, selama sepekan pada periode tanggal 41 hingga 20 April 2023. Jarak luncurannya sejauh maksimal 2 ribu meter ke arah Hulu Sungai Bebeng dan Sungai Boyong. Suara guguran terdengar 1 kali dari pos Babadan dengan intensitas sedang.

BPPTKG juga mencatat, dalam periode tersebut, kegempaan Gunung Merapi tercatat 1 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 10 kali gempa Fase Banyak (MP), 1 kali gempa Ferkuensi Rendah (LF), 677 kali gempa Guguran (RF), dan 12 kali gempa Tektonik (TT). "Kegempaan lebih rendah dibandingkan pekan lalu, namun intensitas gempa guguran masih cukup tinggi," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, Kamis (27/4/2023).

Selain itu pada tanggal 20 April terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang, dengan

intensitas curah hujan sebesar 31 mm/ jam selama 5 menit. Namun tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Terkait perkembangan ini, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas masih ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," ucap Agus Budi.