UMY Jajaki Kerjasama Internasional dengan Universitas di Australia, Ini Tujuannya
UNU
Dosen UMY Zuly Qodir berkunjung ke Kampus Australian National University (Sumber : Humas UMY)

JOGJACORNER.ID - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan kerjasama pengembangan program internasional dengan Australian National University (ANU) Canberra. 

Beberapa dosen turut dilibatkan dalam kerjasama ini, salah satunya Dr. Zuly Qodir, M.Ag sebagai Dosen Ilmu Pemerintahan UMY.

Penjajakan awal kerjasama ini, dimulai dengan melakukan penulisan artikel bersama dengan tiga Profesor dari ANU, karena UMY belum memiliki ikatan kerjasama dengan kampus tersebut.

"Maka di sini saya juga mengemban amanah untuk membuka peluang kerjasama antara UMY - ANU dengan mengikuti program “Sabbatical Leave” atau program cuti mengajar untuk berkunjung ke ANU guna memperdalam ilmu," kata Zuly melalui pernyataan tertulis, Sabtu (29/10/2022).

Di Australia, ia akan menulis artikel tentang Studi Politik Islam, bersama dengan tiga Professor dari ANU yaitu Greg Fealy, Edward Aspinal, dan Marcus Mietzner. Ketiganya merupakan Indonesianis handal.

Menurut Zuly, pemilihan ANU sebagai mitra kerjasama didasari oleh reputasi universitas tersebut yang sangat baik dan masuk dalam kategori 100 QS World University Rankings dan berada di peringkat 30.

Lebih lanjut, Zuly menambahkan bahwa dengan adanya penulisan bersama ini bisa menjadi jembatan agar para tiga profesor dari ANU dapat melakukan program “Visiting Professor” ke UMY terkhusus untuk program pascasarjana di UMY.

Jika terwujud, mereka bisa memberikan kuliah, membimbing mahasiswa dalam menulis publikasi, serta melakukan riset bersama dengan dosen UMY lainnya.

Dari tiga Profesor itu, baru satu yang setuju melakukan kunjungan ke UMY dalam rangka “Visiting Professor” yaitu Prof Greg Fealy, sedangkan dua lainnya belum bisa memastikan kunjungannya karena bentrokan dengan kesibukan mengajar di ANU.

"Insyaallah jika tidak ada kendala, Prof Greg Fealy akan melakukan visiting ke UMY tahun depan,” jelasnya 

Selama hampir dua minggu di ANU, Zuly merasa sangat beruntung karena bisa melihat tertibnya sistem pengajaran di ANU sekaligus dapat berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan tiga professor yang ada disana.

Ia berharap dari penjajakan kerjasama ini nantinya akan membuahkan hasil yang bermanfaat bagi UMY maupun ANU.

"Melihat reputasi ANU yang sudah tidak diragukan lagi dalam hal akademik, tentunya kita perlu belajar dari iklim akademik tersebut agar penjajakan kerjasama nantinya membuahkan hasil yang maksimal bagi kedua belah pihak,” pungkasnya.