UMY Kampanyekan Konsep Pasar Tanpa Plastik, Berikut Penjelasannya
Zero
Ilustrasi Zero Waste (Sumber : Pixabay)

JOGJACORNER.ID - Zero waste menjadi salah satu visi dari pemerintah daerah Kabupaten Bantul, dimana tahun 2025 menjadi target untuk membuat Bantul bersih dari sampah.

Selaras dengan visi tersebut, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalui program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan Tim Interconnecting Tourism Village (ITV) UMY menggelar pasar Blumbang dengan konsep penggunaan nol plastik.

Pasar Blumbang ini menjadi wadah bagi masyarakat dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Wirokerten, Bantul untuk menjual produk hasil olahan mereka. 

Pasar Blumbang ini digelar untuk memeriahkan hari jadi Desa Wirokerten yang ke-74 dan merupakan rangkaian acara selama enam hari, 4 sampai 6 Desember kemarin.

Rivaldi Alan Saputra selaku ketua tim ITV UMY menyampaikan bahwa pasar Blumbang baru pertama kali diadakan tahun ini.  

"Kami namakan pasar Blumbang karena lokasinya memang dekat dengan blumbang atau kolam Grojogan di Desa Wirokerten. Dengan dibukanya pasar Blumbang, kami ingin menghubungkan seluruh UMKM yang ada di Desa Wirokerten dalam satu tempat, dimana ada sekitar 30 penjual atau UMKM yang berjualan di pasar Blumbang ini,” jelasnya.

Konsep dari pasar Blumbang sendiri terbilang cukup unik. Karena selama proses jual beli tidak menggunakan plastik sama sekali, penjual pun menggunakan alas atau wadah yang bersifat alami, seperti batok kelapa, daun pisang, daun jati dan sebagainya. "Jadi sepenuhnya tidak menggunakan plastik, karena melalui pasar Blumbang ini kami ingin mendukung program zero waste yang diterapkan pemerintah Kabupaten Bantul,” ujar Rivaldi.

Ia juga mengatakan bahwa penjual di pasar Blumbang seluruhnya menggunakan pakaian adat Jawa. 

Dalam penyelenggaraannya, tim ITV UMY bekerja sama dengan Pokdarwis Wirajaya, sebuah kelompok sadar wisata di Desa Wirokerten yang juga dibentuk oleh tim ITV UMY.