Wisata Jogja Terancam Sepi, Imbas Tarif Parkir Swasta Naik Lima Kali Lipat Pada Libur Lebaran
Parkir
Foto Ilustrasi Tarif Parkir Jogja Naik Lima Kali Lipat Saat Libur Lebaran (Sumber : freepik)

JOGJACORNER.ID - Mengantisipasi banyaknya wisatawan yang akan masuk ke DIY, termasuk Kota Yogyakarta, juru parkir (jukir) diminta untuk tidak menaikkan tarif di atas ketentuan sesuai dengan keinginannya sendiri. Pemerintah Kota Yogyakarta mengizinkan pengelola parkir swasta dapat menaikkan tarif maksimal lima kali lipat selama libur Lebaran 2023.

Hal ini disampaikan Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Saiful Anwar. Ia berharap agar petugas parkir swasta ini mematuhinya dan memasang spanduk tarif parkir di lokasi parkir. Selain itu, ia juga akan menindak tukang parkir yang melebihi tarif yang sudah ditentukan dan masyarakat bisa melaporkannya. Hal ini bisa menyebabkan citra pariwisata Kota Yogyakarta tercoreng jika harga parkir yang dikenakan tidak wajar.

Kebijakan kenaikan harga parkir pada liburan lebaran tahun ini bertujuan untuk membatasi kenaikan harga atau tarif pada lokasi parkir. Oleh karena itu, diharapkan agar parkir nuthuk yang sering terjadi tidak terjadi kembali di wilayah Yogyakarta. Hal ini karena Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi, memperkirakan Kota Yogyakarta akan kedatangan sekitar 5,8 juta sampai enam juta pendatang dan pemudik.

Adanya kebijakan mengenai tarif parkir tersebut lantas membuat publik heran. Pasalnya, kebijakan ini bisa malah menjadi boomerang bagi Kota Yogyakarta, yaitu tidak adanya wisatawan yang mau pergi ke Jogja. Selain itu, publik juga menyayangkan jika wisata di Jogja menjadi sepi pengunjung.

"Keren juga pemkotnya, pantes pada males ke Jogja," tulis salah satu warganet yang dikutip dari akun Twitter @txtdrpemerintah pada Senin (17/4/2023).

"Siap-siap wisata Jogja tambah sepi," balas lainnya.

"Seperti biasa keluarkan senjata pamungkas: mending main ke Solo," ungkap warganet.

"Beneran ngga sih ini? Jogja makin karam aja kalo begini. Udah rame klitih, sekarang aneh2 lagi. Pada kabur dari Jogja turis nih," tanggap lainnya.

Selain menyayangkan mengenai kebijakan tersebut, terdapat pula warganet yang menyetujuinya dan ingin beralih pekerjaan menjadi tukang parkir.

"Yaelah lebaran cuma sekali setahun," dukung salah satu warganet.

"Apa gue jadi kang parkir di Jogja ya mayan selama liburan sapa tau kebeli moge," ingin lainnya.

"Busett. Pen jadi tukang parkir," ungkap netizen.

"Kayaknya mendingan jadi kang parkir ya, daripada UMR," ungkap warganet.

"Kalau 3 hari bisa dpt parkir 100 mobil udah lebih dari UMR, abis salim sama bapak ibu maem kupat langsung lanjut markir wae," saran warganet lainnya.