3 Manfaat Bulan Ramadhan, Ini Penjelasannya
Bulan
Ilustrasi Bulan Ramadhan yang Penuh Manfaat (Sumber : Instagram @halal.consersations)

JOGJACORNER.ID - Ramadhan adalah bulan yang istimewa bagi seluruh umat Islam. Banyak keutamaan di bulan suci ini, yang sayang jika dilewatkan begitu saja tanpa persiapan yang matang.

Dilakukan setahun sekali selama sebulan, banyak yang menjadikan Bulan Ramadhan sebagai waktu untuk memperbaiki diri.

Di bulan Ramadhan kamu belajar banyak tentang arti kesabaran, empati, pengendalian diri, berbagi kebaikan dan banyak hal positif lainnya.

Ini tidak hanya baik untuk perbaikan diri, tetapi juga disertai dengan banyak pahala dan berkah. Sehingga ketika amalan tersebut berkembang menjadi kebiasaan yang bisa dilakukan di bulan-bulan lainnya, maka dikatakan bahwa seseorang telah mendapatkan barokah.

Kendati demikian bulan Ramadhan juga memiliki banyak hikmah untuk umat islam yang melaksanakannya, dilansir dari akun Youtube @Erma Fitriyanti berikut beberapa manfaat Bulan Ramadhan.

1. Meningkatkan Ibadah dan Amalan

Puasa Ramadhan juga merupakan bentuk ibadah terpanjang karena dijalani selama sebulan penuh.

Selain puasa, ada banyak ibadah lain yang bisa dilakukan selama bulan suci tersebut, dan anda akan mendapat pahala yang berlipat ganda.

Misalnya membaca Al-Qur'an, bersedekah, melaksanakan sholat sunnah tarawih, sholat tahajud dan  ibadah lainnya, sebagai salah satu keutamaan yang dijalankan.

2. Meningkatkan Kemampuan Mengendalikan Hawa Nafsu

Selama berpuasa, orang lebih cenderung melakukan tindakan saleh untuk mengendalikan keinginan mereka.

Namun ibadah wajib tersebut, tidak selalu berjalan mulus. Selalu ada godaan untuk melakukan perbuatan buruk bahkan mengarah pada maksiat.

Jika Anda tidak dapat mengendalikan diri, tidak hanya imbalan Anda akan rusak atau hilang, tetapi Anda bahkan dapat mengundang dosa.  

3. Melatih Empati dan Kepedulian serta Kebiasaan Berbagi dengan Sesama

Dengan berpuasa, seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa berbagi dengan sesama.

Merasa lapar tanpa makan atau minum sepanjang hari, seseorang berharap dapat berempati dan peka terhadap mereka yang kurang mampu dan lemah.

Empati yang tumbuh menciptakan rasa berbagi tentang kekurangan yang dialami sesama.