Angka Kasus Covid Naik, Pelaku Wisata Bantul Ngenes Obwis Bakal Ditutup Lagi
Wisata Malam Jogja
Ilustrasi keindahan alamObwis Bukit Bintang Piyungan Bantul. (Sumber : )

BANTUL- Pelaku wisata termasuk ?Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul sedang dilanda kekhawatiran alias galau. Pasalnya angka Covid-19 saat ini dikabarkan naik.


Dengan kenaikan angka kasus, mereka pesimis target pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada tahun 2022 sebesar Rp 32 miliar bakal tak terealisasi. 


Sementara jika tren kenaikan kasus Covid-19 ini diprediksikan berlangsung hingga akhir bulan Desember dan awal bulan Januari 2023 yang akan datang, pelaku usaha wisata juga ngenes kaitan penutupan objek wisata.


Ketua Koperasi Notowono yang mengelola sejumlah objek wisata di Kapanewon Dlingo, Purwo Harsono mengatakan apapun keputusan pemerintah untu mengerem penularan COVID-19 bakal ditaatinya. 


Namun demikian pihaknya berharap pemerintah tak perlu melakuan pembatasan kunjungan wisatawan apalagi penutupan objek wisata. Sebab sampai saat ini kunjungan wisatawan belum sepenuhnya normal.


"Kunjungan wisatawan saat ini belum sampai 50 persennya dibandingkan kunjunan wisatawan sebelum pandemik,"ucapnya.


Disisi lain Purwo Harsono berharap pemerintah lebih mengetatkan protokol kesehatan kepada wisatawan yang kini mulai lemah. Selain itu pengelola objek wisata juga harus menyiapkan sarana prasarana untuk menunjan protokol kesehatan.


"Tak perlu ada pembatasan kunjunan wisatawan apalagi jika objek wisatanya alam. Yang utama mendorong masyarakat untuk melaksanakan booster hingga pengetatan protokol kesehatan,"tandasnya.?

?

Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan dengan kondisi ekonomi saat ini dimana terjadi kenaikan BBM yang berdampak pada semua sektor pasti juga berdampak pada kunjungan wisatawan yang turun.


"Ini baru akibat sebagai dampak kenaikan BBM, belum lagi ditambah adanya lonjakan COVID-19 yang dipastikan akan dibarengi dengan berbagai pengetatan oleh pemerintah maka target PAD tahun ini sulit untuk terealisasi,"katanya, Minggu (13/11/2022).


Menurutnya hingga pertengahan bulan November 2022 ini penerimaan PAD dari sektor pariwisata baru mencapai Rp 23 miliar dari target Rp 32 miliar pada akhir bulan Desember 2022 yang akan datang. Pihaknya masih memiliki waktu 1,5 bulan lagi untuk menutup kekuranan target PAD. Namun secara realitis dalam waktu 1,5 bulan palin besar tambahan PAD sekitar Rp 1-2 miliar saja.


"Ya kalau kondisi normal bisa mencapai Rp 3-4 miliar pada bulan Desember. Namun dengan kondisi saat ini maka capai PAD total Rp 28 miliar sudah sangat bagus,"ucapnya.


"Namun sekali lagi kalau ada pembatasan lagi seiring COVID-19 maka paling banter target PAD tercapai hanya Rp 25 miliar,"tambahnya lagi.