Awas!!! Hati-Hati Tersesat, Perhatikan Hal-Hal Berikut Saat Mudik Menggunakan Panduan Google Maps
Google
Foto Ilustrasi Google Maps (Sumber : Pixabay)

JOGJACORNER.ID - Mudik lebaran menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu bagi para perantau. Hal ini karena jarangnya waktu berkumpul bersama keluarga dan hanya dilakukan sekali dalam satu tahun. Dalam kurun waktu tersebut, tentunya sudah banyak perubahan yang dialami beberapa jalur menuju kampung halaman. Salah satu cara untuk memandu mudik adalah dengan menggunakan aplikasi Google Maps sebagai penunjuk jalan.

Namun, perlu diketahui bahwa tidak selamanya Google Maps benar dalam menunjukkan arah. Hal ini terbukti dari beberapa kejadian tersesat karena mengikuti petunjuk jalan dari Google Maps. Bisa jadi orang-orang tersebut merupakan orang yang baru sekali melewati jalan tersebut atau orang yang telah beberapa kali melewati, tetapi lupa jalur. Selain itu, terdapat pula kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh salahnya petunjuk jalan dari Google Maps.

Jika mudik lebaranmu mengikuti panduan Google Maps, perlu hati-hati karena bisa saja mendapatkan jalur yang tak sesuai. Sebagai pelajaran, berikut beberapa kejadian tersesat yang disebabkan oleh Google Maps, dilansir dari berbagai sumber pada Minggu (16/4/2023).

1. Truk Masuk ke Hutan

Video truk terjebak masuk ke dalam hutan dengan medan jalan sempit dan berlumpur beberapa waktu yang lalu sempat viral di media sosial. Dalam cuplikan video yang beredar, terlihat truk berukuran cukup besar tengah berada di salah satu tempat misterius yang ditumbuhi banyak pepohonan. Tempat tersebut memiliki jalan yang sempit untuk dilalui truk besar tersebut. Pengendara mengaku bahwa pada malam hari ia melihat jalan yang cukup besar, tetapi ketika pagi hari jalan berubah menjadi sempit.

2. Mobil Masuk Hutan Angker di Pati

Warga Desa Wukirsari, Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, beberapa waktu yang lalu dihebohkan dengan penemuan mobil HRV berwarna putih di kawasan Pegunungan Kendeng. Dalam video yang beredar, tampak mobil tersebut tidak dapat berjalan karena kondisi medan yang licin dipenuhi lumpur. Hal ini membuat warga yang melihatnya terheran-heran karena mereka tidak melihat ada jejak roda kendaraan pada jalan berlumpur tersebut. Kejadian tersebut dikabarkan karena pengendara terus mengikuti arahan Google Maps hingga membuatnya tersesat.

3. Truk Masuk Jurang

Sebuah truk jatuh ke sungai sedalam 20 meter setelah sang pengemudi menelusuri jalan yang direkomendasikan oleh Google Maps. Namun, ternyata jalan yang dilalui hanya bisa dilewati oleh sepeda motor. Kejadian ini terjadi di perbatasan Banjar Gelogor, Desa Lodtunduh, Ubud-Banjar Silakarang, Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. 

4. Truk Susu Masuk Jurang

Kejadian selanjutnya berasal dari Magetan, Jawa Timur. Sebuah truk bermuatan susu kemasan masuk jurang karena terguling dari tanjakan dan sopir tidak menguasai medan. Sopir diketahui sempat mengikuti petunjuk Google Maps hingga menemui jalan naik turun, serta berkelok. Ketika sampai di jalan Desa Gonggang, sopir yang tidak mengetahui medan tidak bisa menguasai mobil karena kondisi jalan yang naik turun dan berbelok tajam.

5. Pengendara Motor Masuk Tol

Selain pengendara mobil, pengendara motor juga pernah tersesat karena Google Maps. Hal ini berawal dari sebuah rekaman video yang memperlihatkan pengendara yang tengah membonceng seseorang melaju di dalam Tol Pasteur, viral di media sosial. Motor tersebut berkendara di jalur cepat atau kanan jalan tol itu. Diketahui, pengendara yang masuk ke jalan tol merupakan pelajar sekolah yang hendak pulang usai Praktik Kerja Lapangan (PKL) di salah satu bengkel di wilayah Baros Kota Cimahi. Ketika pulang ke rumahnya yang berada di Wilayah Cicadas, Kota Bandung, pemuda yang berusia 17 tahun itu menggunakan Google Maps sebagai panduan jalan menuju lokasi. Namun, jalan yang ditunjukan Google Maps mengarah masuk ke jalan tol. Tak hanya sekali pengendara motor yang masuk ke jalan tol, diketahui sudah banyak kejadian serupa yang terjadi di berbagai jalan tol Indonesia.

6. Wisatawan Tersesat di Tengah Kebun Teh

Wisatawan asal Tanggerang Selatan, Novian dan keluarga tersesat di kebun teh saat mencari petunjuk arah dengan menggunakan Google Maps pada malam hari. Mereka bermaksud mengunjungi Kawah Papandayan Garut. Namun, keluarga tersebut justru tersesat hingga ke tengah perkebunan teh di wilayah kaki Gunung Papandayan, blok perkebunan tibet perbatasan Kabupaten Garut dan Kampung Papandayan Desa Neglawangi. Medan jalan tanah dan bebatuan yang rusak dan sempit membuat pengendara sulit untuk keluar dari perkebunan teh karena mobil mengalami slip. Novian lantas menghubungi call center Basarnas untuk meminta pertolongan penjemputan.

7. Turis Belgia Tersesat di Hutan Kintamani

Dua turis asal Belgia ditemukan di tengah hutan di Kintamani, Bali, setelah pencarian selama tujuh jam oleh warga dan polisi. Mereka tersesat setelah mendaki Gunung Batur dan berencana kembali ke wilayah Tejakula dengan mengandalkan aplikasi navigasi Google Maps. Karena tidak mengenal jalan, mereka tidak menemukan jalan dan tersesat di hutan perbatasan antara Desa Pinggan dengan Desa Blandingan.

Nah. itu dia beberapa kejadian orang-orang yang tersesat karena Google Maps. Meskipun begitu, kejadian tersebut bisa saja bukan karena kesalahan dari aplikasi navigasi Google Maps, melainkan dari sang pengguna sendiri. Berikut beberapa kesalahan pengguna GMaps yang membuatnya tersesat di jalan.

1. Terlambat Melihat Peta

Tak sedikit pengguna yang baru memantau Google Maps ketika sudah terjebak kemacetan atau tersesat ke suatu tempat. Oleh karena itu, pengguna bisa mengamati jalur di aplikasi sehari atau beberapa jam sebelum berangkat.

2. Mengabaikan Google Maps Ketika Perjalanan

Beberapa orang memang sudah melihat dan memantau jalur di Google Maps sebelum berangkat, tetapi mengabaikannya sepanjang perjalanan. Padahal, bisa saja dalam rentang waktu tersebut ada beberapa perubahan drastis mengenai kondisi jalan. Oleh karena itu, sebaiknya meluangkan waktu untuk membuka Google Maps ketika sedang istirahat berkendara, minimal lima menit untuk mengetahui perubahan kondisi jalan raya.

3. Salah Memilih Rute

Hal ini juga merupakan salah satu kesalahan pengguna yang sering dilakukan. Mereka tidak sadar bahwa rute yang dipilih belum disesuaikan dengan kendaraan yang digunakan. Misalnya, menggunakan mobil, tetapi tertukar menggunakan rute motor, dan sebaliknya. Jalur mobil biasanya diarahkan ke jalan tol, sedangkan jalur motor akan diarahkan ke ruas jalan tercepat, meskipun sempit.

4. Terlalu Percaya Jalur Alternatif

Ketika dalam perjalanan mudik, bisa saja Google Maps mengarahkan ke jalur alternatif untuk menghindari macet. Jika jalur itu tidak Anda kenali, jangan langsung percaya. Apakah jalur tersebut bisa dilalui mobil? Untuk meyakinkan, bisa melakukan uji coba dengan Google Street View.

5. Mengabaikan Kalibrasi Google Maps

Aplikasi Google Maps sering mengeluarkan notifikasi untuk meminta kalibrasi agar akurasi tetap terjaga. Namun, tidak sedikit pengguna mengabaikannya hingga membuat tujuan yang dicari meleset dan tidak pas. Untuk melakukannya cukup mudah karena hanya cukup menggoyangkan smartphone dengan membuat angka 8. Lakukan beberapa kali hingga Google Maps memberi tahu kalibrasi sudah selesai.

Dengan melakukan persiapan yang baik dan penggunaan Google Maps yang lancar, perjalanan mudik akan semakin maksimal. Untuk memaksimalkan perjalanan mudik menggunakan Google Maps, Anda dapat memanfaatkan beberapa fitur yang ada dengan baik, sehingga perjalanan mudik lancar tanpa harus tersesat.


Penulis : Lailatul Maghfiroh