Deretan Mitos Malam Satu Suro yang Masih Dipercaya Masyarakat, Dianggap Lebih Keramat
Ilustrasi malam satu suro. Dari freepik
Ilustrasi malam satu suro. Dari freepik (Sumber : Ilustrasi malam satu suro. Dari freepik)

JOGJA, Jogjacorner.id- Momen malam satu Suro bagi sebagian orang menjadi hal yang dianggap keramat. Pada tahun ini, malam 1 Suro 2023 jatuh pada hari Selasa, 18 Juli 2023 malam harinya. Pada malam itu, masyarakat akan menyambutnya dengan berbagai macam aktivitas spiritual dan acara keagamaan. Banyak masyarakat yang menganggap bahwa pada malam satu suro terdapat larangan atau pantangan yang harus ditaati agar tidak mengalami kesialan sepanjang tahun.


Oleh karena itu, pada malam tersebut dianjurkan untuk merefleksi diri dan mengingat mengenai kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat selama satu tahun. Harapannya, pada pergantian tahun nanti, sifat dan sikap seseorang akan berubah menjadi lebih baik lagi.


Namun, terdapat pula larangan atau pantangan yang harus ditaati oleh masyarakat yang mempercayainya. Apa saja? Berikut adalah pantangan atau larangan di malam satu suro yang masih dipercaya masyarakat.


1. Tidak Boleh Mengadakan Pernikahan


Larangan pertama adalah tidak boleh mengadakan pernikahan. Hal ini karena masyarakat meyakini bahwa jika pantangan dilanggar maka akan mendapat petaka. Petaka tidak hanya menimpa pasangan yang menikah, tetapi juga seluruh orang yang terlibat dalam acara tersebut.


Selain itu, terdapat masyarakat yang percaya bahwa pada bulan suro adalah waktunya Nyi Roro Kidul untuk menantu. Oleh karena itu, jika tetap melaksanakan pernikahan, maka akan membuat penguasa laut selatan murka dan meminta tumbal.



2. Larangan Berbicara atau Berisik


Pantangan berbicara dan berisik ini merupakan pantangan yang paling sakral dilakukan di malam satu suro. Larangan ini dikenal dengan nama Tapa Bisu dan banyak dipraktikkan di wilayah Keraton Solo dan Yogyakarta. Masyarakat tidak akan berbicara yang tidak penting dan buruk. Meskipun begitu, acara kirab tetap dilakukan di Kraton Yogyakarta, tetapi masyarakat yang turut serta tidak akan berbicara, seperti halnya orang yang bertapa.



3. Larangan Membangun Rumah


Larangan lainnya adalah larangan membangun rumah di malam satu Suro karena dipercaya dapat membawa kesialan bagi pemiliknya. Kesialan yang bisa saja dialami adalah sakit, penderitaan, susah mendapat rezeki, dan lainnya. Kepercayaan ini masih banyak dipercaya oleh masyarakat Jawa, seperti daerah Solo dan Yogyakarta.



4. Larangan Pindah dan Keluar Rumah


Larangan pindah rumah dipercaya karena jika melanggar dapat mendapatkan kesialan yang menimpa keluarga dan dianggap sebagai pamali. Sementara itu, larangan keluar rumah pada malam satu suro karena dianggap sebagai kembalinya arwah leluhur yang sudah meninggal. Mereka akan melihat kondisi anak dan cucunya. Selain itu, larangan ini harus dipatuhi karena di luar rumah dipercaya banyak jin yang bisa mencelakai manusia dan membuatnya sial.



5. Larangan Mengadakan Acara


Selain larangan yang telah disebutkan, masyarakat juga mempercayai pantangan untuk melakukan acara di malam satu suro. Tak hanya hajatan pernikahan, acara lain seperti sunatan, kelahiran, atau sejenisnya juga dilarang untuk dilaksanakan.


Itulah beberapa pantangan atau mitos yang masih dipercaya masyarakat karena dapat mendatangkan petaka. Semoga bermanfaat!