Hadiri Pelantikan Pengurus Pusat HIPMI, Jokowi Imbau Ekspor Hasil Tambang Mentah Dihentikan
Jokowi
Hadiri Pelantikan Pengurus Pusat HIPMI, Presiden Joko Widodo, Himbau Untuk Tidak Ekspor Hasil Tambang Mentah. (Sumber : tangkapan layar Youtube @tvOneNews)


JAKARTA-
Presiden Joko Widodo, menghadiri Pelantikan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, pada Senin, 20 Februari 2023, di Grand Ballrom Hotel Kemlinski Jakarta Pusat. Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo meminta para pengusaha untuk tidak mengekspor bahan baku hasil sumber daya alam Indonesia.

Presiden Joko Widodo, juga menegaskan kepada para pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, untuk menghentikan ekspor bahan baku hasil sumber daya alam Indonesia berupa emas, nikel, hingga timah ke negara lain. Larangn ekpor bahan mentah hasil tambang ini bertujun untuk meningkatkan nilai tambah yang memiliki pengaruh besar dalam perekonomian dalam negeri.

"Saya minta, seluruh anggota yang memiliki tambang baik timah emas, mulai siap-siap, karena semuanya saya pastikan akan kita stop, kita stop. Kita stop karena yang kita inginkan adalah nilai tambah, yang kita inginkan adalah nilai tambah, meskipun kita sekarang ini pada proses banding, digugat oleh WTO, tetap akan terus, jangan sekali-kali kita belok, kita takut
Karena nilai tambahnya betul-betul sangat besar sekali. Ekosistem EV baterai selesai, masuk ke ekosistem yang lebih besar, otomotif industri yang listrik. EV ini kalau berjalan itu larinya bisa ke bawah, bisa kemana-mana, karena supporting untuk membantu industri akan sangat jutaan melahirkan ekonomi menengah dan kecil yang sangat bermanfaat bagi negara kita." Ujar Presiden Joko Widodo, dilansir dari akun youtube @Tv One, Selasa (21/2). *

Baca Juga: Update Evakuasi Korban Kecelakaan Heli Kapolda Jambi, Polri Kerahkan 6 Helikopter Penyelamat

Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo juga mengapresiasi kinerja para pengusaha, sebab menjadi salah satu penggerak roda perekonomian selama pandemi covid-19.

Presiden Joko Widodo juga mengingatkan mengenai belanja produk dalam negeri yang sudah cukup baik namun perlu di tingkatkan. "Saya ingatlan mengeni belanja produk dalam negeri, sebab pada tahun kemarin memang agak kita paksa angkanya telah keluar Rp. 762 Triliun APBN-APBD maupun BUMN telah kita belanjakan produk-produk daam negeri. Sangat besar sekali dan ini menjadi kesempatan, menjadi peluang bagi saudara-saudara yang memiliki produk-produk dengan kualitas yang baik. Mungkin Bapak / Ibu juga sudah tahu bahwa Amerika Serikat, baru saja memberlakukan kebijakan ad Januari 2023 yang lalu untuk penggunaan produk dalam Negeri dan kita sudah satu tahun di depan... Sehingga kita ini sekarang jadi trendsetter, bukan lagi menjafi follower." Ujarnya.