Kronologi Penemun Mayat Dicor Semen di Bekasi: Bermula dari Laporan Kehilangan, Ketemu Berkat GPS
Mayat
Geger, dua perempuan ditemukan meninggal dalam keadaan dicor. (Sumber : Tangkap layar youtube @METRO TV)


JOGJA-
Warga Bulak Sentul Harapan Jaya Kota Bekasi Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan dua wanita yang tewas di dalam rumah kontrakan milik salah seorang warga berinisial P. Penemuan mayat ini berawal dari laporan keluarga yang kehilngan anggota keluarganya, berawal dari suami korban yang menunggu istrinya tidak kunjung pulang usai izin meninggalkan rumah sejak hari Minggu, 26  Februari lalu.

Ketua RT setempat, Purwanto membenarkan atas kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa usai mendapat laporan kehilangan dua perempuan segera melakukan koordinasi dengan RW, Bismas Pol dan Dinas setempat, yang kemudian melakukan pelacakan titik GPS terakhir dari kedua perempuan tersebut. Kemudian proses pencarian dilanjutkan dengan pemeriksaan rekaman CCTV, dari CCTV tersebut pihak ketua RT menjelaskan pada tanggal 26 Februari tersebut terdapat dua hingga tiga orang masuk dengan dua kendaraan, pada pukul 17.10 WIB.


Usai mengetahui hal tersebut, menurut keterangan Ketua RT setempat, kemudian dilakukan koordinasi dengan pihak keluarga baik keluarga dari pemilik rumah berinisial P dan keluarga dari kedua perempuan, untuk mendobrak pintu rumah. Setelah dilakukan pendobrakan tersebut, ditemukanlah pemilik rumah yng beinisial P tergeletak dan bersimbah darah di kasur.

Baca Juga: Detik-detik Menegangkan Kebakaran Pabrik Busa di Cirebon: Ledakan Besar Muncul, Petugas Damkar Ditarik Mundur

"Laporan kehilangan dua perempuan di wilayah RW 22 ini, setelah dapat koordinasi dengan pak RW, Bismas Pol dan lingkungan setempat dan melihat titik dari GPS terakhir dari istri bapak-bapak itu terletak di wilayah sini, kita berupaya untuk melihat rekaman CCTV dua hari ke depan, nampak memang tanggal 26 Februati itu ada masuk tiga orang dengan dua kendaraan, tepatnya pukul 17.10. Bermula dari situ, kita melakukan koordinasi dengan pihak keluarga almarhum Pak Permana dan keluarga dari korban, istri-istri tadi, kita  untuk melakukan izin dengan ibu atau adik kandung Pak Permana setelah mendapat izin kita langsung masuk mendobrak pintu dari sisi kanan dan di situ ditemukan di kamarnya Pak Permana tergeletak bersimbah darah di kasur yang di lantai," Jelas Ketua RT setempak, Purwanto dikutip dari Youtube Metro TV.

Purwanto juga menjelaskan, bahwa pada tanggal 27 Februari, terlihat dari CCTV, di mana terdapat pengiriman material pasir dan semen yang menuju rumah kontrakan milik P tersebut.

Dijelaskan, P memiliki hubungan yang baik dengan warga sekitar, selama 3,5 tahun tinggal di daerah tersebut, Purwanto menyebutkan bahwa P mengikuti kegiatan sosial warga seperti arisan bulanan kerja bakti dan juga bertegur sapa dengan warga lain saat bertemu.
Purwanto pun mengaku kaget dan tak menyangka dengan kejadian ini.*