Lulus Kuliah Ingin Langsung Sukses, Calon Sarjana Perlu Empat Jurus Ampuh Ini
Wisuda Sarjana (Sumber : Pixabay)

JOGJACORNER.ID - World Economic Forum menyebut, akan ada 85 juta lapangan kerja di tahun 2025, yang berpotensi digantikan mesin. Bahkan kini, perusahaan teknologi besar tidak lagi mensyaratkan ijazah, untuk menyeleksi karyawan.


Sehingga Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Widya Priyahita Pudjibudojo, Minggu (23/10/2022), berpesan kepada para mahasiswa, agar meningkatkan kemampuan diri, jika mau bertahan di tengah era digital.


Untuk itu, Widya menyebut empat tips sukses di masa depan, yang dapat diterapkan mahasiswa, agar setelah lulus kuliah tidak menganggur. Berikut keempat tips tersebut :


1). Pahami peluang yang ada :


Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, kata Widya, telah menyebut ada sembilan juta talenta digital yang dibutuhkan di Indonesia. Namun, yang bisa dipenuhi baru 2,5 juta. Sehingga, lapangan kerja di bidang digital masih luas, misalkan desainer grafis, atau pembuat konten.


2). Jangan ragu belajar di luar bidangnya :


Menurut Widya saat ini adalah era hybrid (campuran dengan teknologi) bukan lagi linear (ilmu murni). Semua bidang ilmu bisa dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi.


Saat ini, dunia pendidikan bisa digabungkan dengan aplikasi di handphone, dan memiliki peluang bisnis yang luar biasa. Misalkan, seorang mahasiswa yang masih kuliah, bisa membuat aplikasi pembelajaran bahkan menjadi guru les secara online. Dokter bisa konsultasi melalui online. Ini tidak bisa terjadi kalau sarjana pendidikan dan sarjana kedokteran tidak belajar teknologi.


3). Belajar Caranya Belajar, dan Meninggalkan Sebagian yang Sudah Dipelajari :


Ilmu pengetahuan pasti akan berubah, sesuatu yang dipelajari di masa lalu belum tentu relevan di masa depan. Jadi para sarjana perlu memiliki skill caranya belajar, dan meninggalkan sebagian yang sudah dipelajari untuk digantikan dengan hal yang baru.


Selain kemampuan untuk belajar, yang dibutuhkan saat ini juga adalah menyaring hal-hal usang yang sudah dipelajari. Sehingga kemampuan untuk menerima hal-hal baru bisa lebih cepat.


4). Cepat Beradaptasi dan Pasang Target :


Kemampuan adaptasi dan memasang target, menjadi skill yang terakhir, namun menurut Widya juga tak kalah penting. Gelar sarjana pastinya menjadi pengalaman baru bagi anak muda menghadapi kerasnya dunia kerja atau bermasyarakat, setelah belasan tahun di lingkungan sekolah.


"Oleh karena itu semasa jadi mahasiswa, atau belum sarjana, tidak cukup hanya belajar dikelas, belajar bisa dimanapun kita bisa belajar di masyarakat, pesantren, industri, organisasi, semakin banyak ruang belajar yg kita manfaatkan semakin baik. Jadi skill akademik penting, kapasitas akademik penting, tapi juga perlu dilengkapi dengan skill yg lain seperti kepemimpinan, kewirausahaan, sosialisasi, berorganisasi, dan lain-lain," kata Widya.