Mahasiswa Seni Rupa ISI Jogja Bercerita Lewat Pameran Karya Seni
Mahasiswa Seni Rupa ISI Jogja Bercerita Lewat Pameran Karya Seni
Mahasiswa Seni Rupa ISI Jogja Bercerita Lewat Pameran Karya Seni (Sumber : istimewa)

JOGJA, Jogjacorner- Mahasiswa Tata Kelola Seni Institute Seni Indonesia Yogyakarta angkatan 2022, menyelenggarakan pameran seni rupa bertajuk “Le-la-kon,”. Acara berlangsung sejak 1 hingga 7 Mei 2023 di Pendapa Art Space. 


Yoman Making salah satu panitia acara dalam siaran pers menturkan Le-La-Kon ini merupakan sajian pengalaman seniman dari sebuah pameran seni rupa. 


Sajian Pengalaman Seniman Dari Pameran Seni Rupa LE-LA-KON” Digelar 1-7 Mei 2023


Kegiatan ini selain menjadi apresiasi terhadap karya seni, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi melawan problem di dalam dinamika seni rupa yaitu karya seni yang dipamerkan hanya menjadi sebuah pajangan. 


Baca Juga: Safari Politik PKB dan Demokrat, AHY Sindir Ada Parpol yang menjadikan Demokrat Musuh Selamanya


Pameran seni rupa “Le-la-kon” mengadopsi pendekatan berbasis psikologi seni yang inovatif sebagai titik masuk bagi upaya memajukan ekosistem seni khususnya seni rupa di Indonesia. 


Tujuan dari pameran seni rupa Le-la-kon ini adalah pertama, memperlihatkan wacana realisme yang ditandai dengan kekuatan, keindahan, jiwa antara seniman dan karyanya, kedua, menyajikan pengaman hidup seniman di dalam sebuah karya seni  sehingga  memantik kesan reflektif bagi  masyarakat terhadap seni rupa. 


Pameran ini  mengangkat 9 seniman rupa, yaitu Anagard, Homepippa, Caraka Paksi, Dadi Setiyadi, Fansmaqullah, Fauzan Muhammad, Ismu Ismoyo, Rizal Kuzma, dan juga Saftari dengan  16 karya seni rupa yang akan dipamerkan nantinya yaitu diantaranya lukisan, mural, instalasi, hingga salah satu genre seni visual yang cukup unik yaitu body painting dan performance art yang akan dibawakan oleh Teater Arimba ISI Yogyakarta. 


Pameran seni rupa “Le-La-Kon” mencoba untuk melihat eksistensi ekosistem seni rupa secara subjective, yaitu dengan  mengangkat dan menggaungkan keresahan-keresahan yang dialami oleh seniman-seniman rupa. Keresahan-keresahan itu merupakan sekumpulan isu seputar toleransi, keberagaman, kesetaraan gender dan inklusi social melalui kegiatan pameraran seni rupa.