Menengok Surga Kupu-kupu di Taman Nasional Bantimurung dengan Segudang Sopt Foto Instagramable
Taman Nasional Bantimurung
Surga kupu-kupu di Taman Nasional Bantimurung (Sumber : instagram@inos72)


JOGJA-Taman Nasional Bantimurung yang terletak di Kabupaten Maros, Merupakan Taman Nasional kedua setelah Taman Nasional Taka Bonerate yang terdapat di Sulawesi Selatan.
Melansir dari akun instagram@timesindonesia Taman Nasional ini merupakan wisata maros yang indah dengan batu kars yang sangat panjang, dan air terjun. Sebagai pusat penangkaran kupu-kupu terbesar di Indonesia, taman nasional ini memiliki setidaknya 250 lebih spesies kupu-kupu dan dijuluki sebagai kingdom of butterfly.


Taman Nasional Bantimurung Bulusarung ini pun ditetapkan sebagai Asean Heritage Park (AHP) Pakta itu ditandai dengan piagam deklarasi pada acara sixh ASEAN Heritage Park Conference di Laos pada 20-25 Oktober 2019. Penyerahan piagam dilakukan oleh Excecutive Director of Asen Centre for Biodiservity, Dr. Theresa Mundita S. Lim kepada Kepala Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusarung, Yusak Mangetan.


Eksplorasi Bantimurung ini dilakukan oleh Alfred Wallace pada tahun 1857 Juli hingga Oktober 1857. Kemudian ia menerbitkan hasil eksplorasinya dalam buku "The Malay Archipelago" yang menarik para peneliti untuk datang ke Maros, dan pada tahun 2008 ditemukan Tarsius fuscus beserta sarangnya.


Pusat peternakan kupu-kupu di Bantimurung ini dikelola oleh penduduk setempat, di sinilah orang dapat melihat proses metamorfose ulat menjadi kupu-kupu, selama ekplorasi Alfred Wallace memberikan julukan Bantimurung ini sebagai kerajaan kupu-kupu.

Taman Nasional ini juga memiliki spot foto menarik yaitu Helena Sky Bridge yang berupa jembatan, melansir dari akun instagram @tribunkaltim jembatan ini dikunjungi lebih dari 300 orang setiap harinya.
Selain jembatan, terdapat juga air terjun dan danau yang disebut dengan Danau Kasasi Kebo atau Danau Tokala, danau ini terletak 800 meter dari air terjun. Dengan tepian pasir putih dan gradasi air yang berwarna hijai kebiruan, membuat danau ini nampak mempesona.


Sedangkan air terjun yang terdapat di taman nasional ini meskipun kecil namun memiliki pusaran yang deras di dasarnya, sehingga terdapat peringatan untuk tidak mandi atau berenang di sini, karena jika terbawa arus maka jasadnya tidak akan di temukan karena terbawa ke aliran sungai bawah tanah.
Di Taman Nasional ini, selain melihat berbagai spesies kupu, pengunjung juga dapat menikmati keindahan alamnnya, serta tetap menjaga kelestarian taman ini.*


Penulis : Indah Yulia