Pemkab Sleman Berikan Penghargaan Atlet Peraih Medali SEA Games 2023, Bupati: Jangan Dilihat Jumlahnya
Atlet
Atlet peraih medali dari Sleman menerima penghargaan (Sumber : Foto: krisanti)

SLEMAN - Pesta Olahraga Asia Tenggara atau Sea Games 2023 di Kamboja telah berakhir hampir sekitar tiga pekan yang lalu.

Dalam ajang tersebut, sejumlah atlet dari berbagai cabang olahraga (cabor) dari Sleman sukses mengukir prestasi dengan perolehan medali.

Dikarenakan telah mengharumkan nama Indonesia, khususnya Kabupaten Sleman, pemerintah setempat berikan penghargaan prestasi kepada atlet-atlet yang menyabet prestasi.

Ketua KONI Sleman, Joko Hastaryo menyebutkan ada lima atlet Sea Games 2023 yang berasal dari empat cabor memperoleh medali.

Dalam laga yang berlangsung di Kamboja itu, KONI Sleman mengirimkan atlet-atletnya dari enam cabor antara lain bulu tangkis, balap sepeda, atletik, e-sport, obstacle race, dan biliar.

Adapun perolehan medali didapatkan cabang olahraga bulu tangkis yakni satu medali emas dan satu medali perak, balap sepeda mendapatkan satu medali perak, obstacle race satu medali perak, dan cabang olahraga biliar satu perunggu.

Baca Juga: Spesifikasi Legkap Infinix Note 30, Fitur Lengkap, Cocok untuk Ngegame dengan Baterai Tahan Lama
“Total penghargaan apresiasi yang diberikan Rp 20,5 juta, medali emas dapat Rp 5 juta, medali perak Rp 4 juta, perunggu Rp 3,5 juta,” jelas Joko, Jumat, 9 Juni 2023.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan, pemberian penghargaan prestasi ini dimaksudkan agar para atlet termotivasi untuk terus berlatih dan kembali mengukir prestasi dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.

“Jangan dilihat jumlahnya, tapi semoga ini dijadikan motivasi. Saya bangga sekali terhadap atlet-atlet yang mendapatkan medali. Pemberian apresiasi ini adalah bagaimana kita memberikan dukungan kepada atlet untuk terus maju,” kata Kustini.

Sementara itu, peraih medali perak dari cabor obstacle race atau lari halang rintang ekstrem, Rahmayuna Fadillah (28) mengutarakan bagaimana sengitnya persaingan dengan lawannya dari Filipina.

Pasalnya, hanya berjarak sepersekian detik saja dengan Yuna, atlet dari Filipina sampai di garis finish lebih cepat dan mendapatkan medali emas.

“Waktu pertandingan sebenarnya bisa buat dapat emas, tapi ada beberapa kondisi yang tidak bisa mendapatkan emas. Kemarin lumayan sengit karena Filipina waktunya lebih cepat sekitar satu detik saja, sebenarnya nyesel cuma beda tipis,” terang Yuna.

Meski belum berkesempatan menyabet medali emas, Yuna sendiri mengaku bangga dapat mewakili Indonesia terlebih ia memperoleh medali perak.

“Targetnya memang dapat perak dan alhamdullilah bisa mencapai target. Terharu sih belum bisa meraih emas tapi ternyata rejekinya di perak. Bersyukur banget bisa mewakili Indonesia,” pungkasnya.*