Penerimaan Mahasiswa Baru 2023 Segera Dibuka, Simak Deretan Mitos Tentang Perkuliahan
Mahasiswa
Foto Ilustrasi Penerimaan Mahasiswa Baru 2023 Segera Dibuka, Ada Mitos Seputar Perkuliahan (Sumber : freepik)

JOGJACORNER.ID - Penerimaan mahasiswa baru 2023 akan segera dibuka. Saat ini, proses tersebut sedang berlangsung pada tahap pendaftaran SNBP 2023. Siswa kelas 12 yang belum mengerti tentang dunia perkuliahan tentunya bertanya-tanya mengenai banyak hal dalam perkuliahan. Tak jarang mereka menanyakan mengenai mitos yang beredar, seperti bebas berpakaian hingga boleh bolos kuliah.

Sayangnya, mitos-mitos tersebut kini harus berhenti dipercayai. Pasalnya, tidak semua hal yang beredar di kalangan siswa kelas 12 tersebut benar. Dengan menyimak artikel berikut, dapat dipastikan Anda mengubah pandangan mengenai informasi tentang perkuliahan yang selama ini beredar.

Lalu, apa saja mitos tentang perkuliahan yang harus berhenti dipercayai? Dilansir dari akun Instagram @bp3_kemdikbud pada Kamis (23/2/2023), berikut mitos tentang perkuliahan yang harus berhenti dipercayai.

1. Bebas Masuk Kelas Bahkan Bisa Bolos Kuliah

Mitos bebas masuk kelas sesuka hati mahasiswa banyak tersebar di kalangan masyarakat. Faktanya, jumlah presensi (kehadiran) bisa memengaruhi nilai akumulatif suatu mata kuliah. Memang ada jatah untuk tidak hadir di masing-masing mata kuliah, tetapi apabila jumlah ketidakhadiran melebihi jatah yang sudah ditentukan, mahasiswa bisa saja mendapatkan nilai E dan harus mengulang kelas di semester berikutnya.

2. Bebas Berpakaian

Katanya, setiap mahasiswa diperkenankan mengenakan pakaian sebebas-bebasnya. Faktanya, setiap universitas bahkan setiap dosen pengampu mata kuliah memiliki peraturan masing-masing mengenai pakaian yang boleh dikenakan oleh para mahasiswanya. Ada juga beberapa universitas yang mewajibkan mahasiswanya untuk selalu memakai kemeja atau pakaian formal lainnya di setiap kegiatan akademik.

3. Orang Sukses Pasti Berasal dari Kampus Terkenal

Mitos satu ini juga terbilang banyak dipercaya di kalangan masyarakat. Padahal, berkuliah di kampus terkenal tidak menjadi penentu utama keberhasilan seseorang. Tak dapat dipungkiri jika berkuliah di kampus yang sudah terkenal kredibilitasnya bisa menjadi salah satu faktor yang akan memudahkan kamu untuk berkarir. Namun, tetap harus ingat jika kualitas seseorang ditentukan dari kesungguhan dan usahanya sendiri, bukan hanya dari faktor luar seperti predikat kampus atau lainnya.

Jadi, jangan berkecil hati jika tidak berkuliah di kampus yang terkenal di mata masyarakat. Sebaliknya, jangan berbesar kepala dan lantas bermalas-malasan jika sudah diterima di kampus terkenal.

4. Jurusan Kuliah Pasti Menentukan Karir di Masa Depan

Anggapan ini seringkali membuat calon mahasiswa merasa kesulitan menentukan jurusan pilihannya. Jika memilih jurusan A, prospek kerjanya kurang menjanjikan, sedangkan jurusan B memiliki prospek kerja yang menjanjikan, tetapi tidak cocok dengan minat yang dimiliki.

Banyak orang yang berkarir di bidang yang sama dengan jurusan kuliahnya. Namun, jurusan kuliah tidak menjadi satu-satunya penentu karirmu. Menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, ada 80% lulusan perguruan tinggi yang bekerja di bidang di luar program studi mereka sewaktu kuliah.

5. Jurusan Sosial Tidak Akan Belajar Hitung-Hitungan

Mitos satu ini banyak dipercayai oleh para siswa sekolah menengah. Akhirnya, tidak sedikit calon mahasiswa yang memilih rumpun sosial karena penat akan pelajaran hitung-hitungan. Namun, perlu diketahui bahwa setiap jurusan kuliah pasti akan menemui pelajaran berhitung. Misalnya, mahasiswa jurusan Psikologi nantinya akan menemui mata kuliah Statistika, yang berkaitan erat dengan matematika dan berbagai perhitungan. Jadi, jangan lantas memilih jurusan hanya karena 'katanya'.

Nah, itulah lima mitos tentang perkuliahan yang harus berhenti dipercayai. Jangan sampai terlalu mempercayainya jika belum mencari tahu secara mendalam.