Pertamax Kembali Turun Harga, Simak Perbedaannya dengan Pertalite Mulai Tingkat Polusi Hingga Nilai Oktan
BBM
Ilustrasi mengisi BBM. (Sumber : Ilustrasi Pixbay)

JOGJA-Pemerintah kembali menurunkan harga BBM jenis Pertamax pada Selasa (3/1/2023) kemarin pukul 14.00 WIB. Setelah sebelumnya mengalami kenaikan beberapa kali, saat ini harga Pertamax turun menjadi Rp 12.800 per liter. Kabar gembira tersebut disambut dengan antusias oleh masyarakat Indonesia. Mereka menganggap penurunan harga tersebut sedikit mampu dijangkau oleh masyarakat di berbagai kalangan.

Bahkan, beberapa di antaranya mengaku akan kembali menggunakan Pertamax setelah beralih menggunakan Pertalite ketika mengalami kenaikan. Namun, terdapat pula yang akan tetap menggunakan dari perusahaan lain yang dirasa masih memiliki harga yang cukup terjangkau.

Meskipun begitu, apapun jenis BBM yang digunakan menjadi pilihan masing-masing. Tapi, apakah Anda sudah mengetahui perbedaan Pertalite dan Pertamax dari segi polusi yang dihasilkan, kompresi mesin, dan nilai oktan? Jika belum, berikut perbedaan Pertamax dan Pertalite yang dilansir dari akun Instagram @anzon.toyota pada Rabu (4/1/2023).

Baca Juga: Hati-Hati Memotong Kuku Bayi, Ikuti Cara Aman Berikut ini

1. POLUSI YANG DIHASILKAN
Perlu diketahui bahwa semakin tinggi nilai oktan dari sebuah BBM, maka polusinya justru semakin kecil. Oleh karena itu jika kita komparasi antara Pertalite dengan Pertamax, maka Pertalite jauh lebih berpolusi dibandingkan dengan Pertamax.

2. KOMPRESI MESIN
Pertamax dibuat untuk mesin dengan kompresi di atas 10:1 sampai 10,9:1. Sementara itu, Pertalite ditujukan untuk kompresi di bawah Pertamax, yaitu 9:1 hingga 10:1. Meski begitu, Pertamax memiliki kandungan yang kurang lebih sama dengan Pertalite, yaitu mengandung zat aditif seperti pembersih, anti karat, dan zat penjaga kemurnian bahan bakar dari air atau demulsifier.

3. NILAI OKTAN
Pertalite memiliki RON (Research Octane Number) 90 dan Pertamax 92. Angka ini menunjukan bahwa besaran tekanan yang bisa diberikan sebelum pembakaran bensin secara spontan. Semakin tinggi nilai oktan suatu bahan bakar, maka BBM akan lebih lama untuk terbakar. Bagi kendaraan yang memiliki kompresi tinggi lebih cocok menggunakan bahan bakar beroktan tinggi.*