BANTUL, Jogjacorner.id -  Liga Sentra Indonesia atau LSI adalah sebuah organisasi patnership yang bergerak dalam bidang pembinaan sepak bola usia dini dan usia muda, utamanya penyelenggaraan kompetisi usia pembinaan. 

LSI Hadir untuk ikut berperan serta dalam pembangunan sepakbola yang lebih maju dan bermartabat, sesuai dengan inpres no 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan sepakbola Indonesia. LSI Piala KA RSPAU.dr.S.Hardjolukito U-12 & U-14 pertama digelar di DIY. LSI bersinergi dengan RSPAU dr . Suhardi Hardjolukito dengan tujuan untuk melahirkan talenta- talenta persepakbola yang handal dan berkualitas. 

Sejak jumat (24/02/2023) kemarin bertempat di Lapangan Sepak bola RSPAU dr Suhardi Hardjolukito Turnamen Liga Sentra Indonesia digelar.

Baca Juga: Puan Maharani Resmikan Gedung Baru DPP Banteng Muda Indonesia

Tendangan Kehormatan Ka RSPAU dr Suhardi Hardjolukito Marsma TNI dr. Mukti A Berlian, Sp.PD., Sp.KP ., M.M sebagai Pembuka Turnamen ini. Terdapat 6 Klub Sepakbola yang mengikuti turnamen ini antara lain : ASN, SSB HW UMY, SSB Mas Jogja. SSB Gama Jogja. SSB Lolono, SSB BPM Mlati. 

Grand final dilaksanakan pada hari Minggu 5 Maret 2023 , dimana juara 1 masing-masing kelompok umur akan mewakili DIY ke tingkat Nasional di Bandung Juni 2023. Dengan adanya turnamen ini harapanya bibit-bibit unggu pesebakbola regional Yogyakarta dapat terasah dan di kemudian hari bisa menjadi pesebak bola professional kebanggaan Indonesia.

Ka RSPAU dr Suhardi Hardjolukito Marsma TNI dr. Mukti A Berlian, Sp.PD., Sp.KP ., M.M menuturkan pihaknya berkomitmen membangun atlet sepakbola handal usia dini dari PSSI. Keberadaan PSSI wilayah sangat berperan penting.

"Support orangtua sangat penting dilakukan untuk mencapai anak menjadi bintang," jelasnya.

Sukoco Exco PSSI menegaskan lewat turnamen liga seperti ini menuju ke regional bahkan internasional.

Baca Juga: Masjid Raya Al Jabbar Ditutup Sementara, Mulai Senin 27 Februari - 13 Maret

Adapun kendalanya adalah proses ijin penyelenggaraan sepakbola anak saat ini jadi sulit pasca tragedi Kanjuruhan Malang.

Penulis : Bagus Aji Santosa

Tag