Simak Sederet Manfaat Daun Pisang untuk Bungkus Makanan: Tak Cepat Basi Hingga Keluarkan Aroma Unik
Daun Pisang
Manfaat daun pisang sebagai pembungkus makanan. (Sumber : Ilustrasi Pixbay)

JOGJA-daun pisang telah lama digunakan sebagai bahan kemasan makanan di Indonesia karena ramah lingkungan. Mulai dari nasi bungkus hingga permen dan kue. Namun, yang paling umum digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai pembungkus makanan dan alas makan.


daun pisang digunakan untuk acara traadisi di beberapa wilayah Indonesia sebagai bahan alas nasi, lalapan, sambal dan lauk pauk lainnya.


daun pisang tidak hanya digunakan sebagai alas, tetapi juga sebagai pembungkus makanan untuk kue, lontong, nagasari, dan jajanan pasar lainnya. Tak hanya digunakan sebagai bahan penting di Indonesia saja, tetapi juga di negara-negara Asia lainnya, terutama di Asia Tenggara.


Meluasnya penggunaannya sebagai alas makan dan pembungkus makanan di Indonesia terbukti secara ilmiah dan memiliki banyak manfaat. Dilansir dari berbagai sumber, Senin (31/10/2022), daun pisang telah dilaporkan mengandung antioksidan tingkat tinggi. Di dalamnya mengandung bahan alami yang disebut polifenol.


Senyawa ini juga ditemukan dalam teh hijau. Polifenol adalah antioksidan alami yang melawan radikal bebas dan mencegah penyakit. Daun pisang memiliki tekstur yang sulit dicerna jika dimakan langsung sehingga masyarakat memanfaatkannya sebagai tempat makan dan kemasan makanan.


Dengan cara ini, dapat membantu makanan untuk menyerap polifenol dan meningkatkan nutrisi yang terkandung dalam makanan. Selain itu, daun pisang juga memiliki sifat antibakteri sehingga membuat makanan lebih higienis, dan mencegahnya cepat rusak atau basi. Keuntungan lainnya adalah penggunaan daun pisang sebagai bahan alas makanan mencegah makanan bersentuhan langsung dengan sisa sabun cuci piring yang tertinggal bahkan setelah dibilas dengan air.


Banyak orang percaya bahwa membungkus makanan panas dalam daun pisang menciptakan rasa dan aroma yang unik. Ini karena daun pisang memiliki lapisan lilin dan ketika mereka menghadapi panas yang dihasilkan oleh makanan, mereka menghasilkan aroma. Lilin meleleh dan menambah rasa pada makanan sehingga membuatnya lebih enak.


Dari sudut pandang ekologi, daun pisang jauh lebih unggul daripada plastik dan styrofoam yang lambat terurai. Daun pisang berasal dari pohon dan bersifat organik, sehingga dapat terurai dalam waktu singkat.


Di beberapa negara, daun pisang tidak hanya digunakan sebagai kemasan makanan. Misalnya, orang-orang di India menganggap daun pisang suci karena merupakan simbol keberuntungan dan persembahan dalam budaya Hindu.
Harga daun pisang di luar negeri tidak hanya menguntungkan, tetapi juga meroket. Misalnya, daun pisang berharga 1.980-2.280 yen (Rp 278.000-321.000) di Jepang. Harga ini juga disesuaikan dengan ukuran daun pisang yang tersedia.*