Talkshow Literasi Digital Akan Digelar, Kominfo Harap Pemuda Jangan Mudah Terprovokasi
Talkshow Literasi Digital, Kominfo Harap Pemuda Tak Mudah Terprovokasi
Talkshow Literasi Digital Akan Digelar, Kominfo Harap Pemuda Jangan Mudah Terprovokasi (Sumber : Istimewa)


JOGJA, Jogjacorner.id - Talkshow Literasi Digital akan kembali digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) pada Sabtu, 3 Juni 2023. 


Talkshow Kominfo akan digelar di Lapangan Timbulharjo, Kapanewon Sewon. 


Dalam siaran persnya, disebutkan akan hadir Dewan Pers, Hendrayana dan Ketua Karang Taruna DIY, GKR Hayu sebagai narasumber. 


Termasuk Direktur Program Mikro Up Indonesia, Sidik Nur Toha juga akan melengkapi deretan narasumbernya. 


Baca Juga: Menelisik Peradaban Dunia di Kota Alexandria, Simak Sejarah dan Spot Wisaya yang Layak Jadi Referensi Liburan



Bahkan, Endank Soekamti telah dijadwalkan untuk memeriahkan acara yang akan dimulai pukul 19.00 WIB tersebut. 


Band asal Jogja itu diharapkan mampu menarik ribuan pemuda untuk datang dan mengikuti talkshow bertema Menghidupi Persatuan Indonesia: Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi. 


GKR Hayu menyebut pengguna internet di DIY cukup tinggi,  bahkan masuk dalam lima besar di Indonesia. 


Dimana sebagian besarnya adalah pemuda, sehingga menurutnya kampanye penggunaan ruang digital yang sehat sangat diperlukan. 


Baca Juga: Doa untuk Ibadah Haji, Simak Tanda dan Ciri Haji Mabrur



Ketua Karang Taruna ini mengatakan bahwa salah satu risiko terbesar dari penggunaan ruang digital adalah besarnya arus informasi. 


Hal ini cenderung membawa dampak buruk bagi pengguna internet manakala informasi tersebut tidak bisa dipilah dan dipilih dengan baik. 


Terlebih, karakter kaum muda yang tingkat emosinya belum stabil akan menambah potensi provokasi. 


Baginya, upaya pencegahan dengan pendidikan dan sosialisasi kepada pemuda wajib dilakukan. 


Sehingga pihaknya mengapresiasi penuh inisiasi dari Kementerian Kominfo yang memberikan perhatian khusus pada ruang ini. 


"Pencegahan dengan sosialisasi dan pemahaman menjadi efektif dilakukan untuk menghindari luapan informasi," sebutnya. 


Sementara itu, salah satu pemuda Sewon, Irvan mengakui jika keberadaan ruang digital seperti media sosial membawa sejumlah dampak dalam kehidupan sehari-hari. 


Pegiat dari Komunitas Sorogenen Adventure ini mengaku sering mendapatkan konten-konten yang menurutnya cukup provokatif. 


Terlebih saat ini merupakan tahun politik yang tentu saja tim pemenangan akan banyak memanfaatkan media sosial untuk menarik perhatian. 


Isu liar yang digulirkan melalui media sosial justru sering ditanggapi secara berlebihan oleh masyarakat. 


Hal ini akan berpotensi menimbulkan kegaduhan yang menurutnya merupakan hal yang tidak perlu. 


"Sehingga kami perlu meningkatkan kesadaran untuk lebih bijak dalam menerima informasi," pungkasnya