Tarawih Pertama Bertepatan dengan Perayaan Nyepi di Bali, Begini Aturannya
tarawih
Tarawih pertama bertepatan dengan perayaan Nyepi di Bali, begini aturan melaksanakan salat tarawih. (Sumber : Dokumentasi freepik)

JOGJA-Umat muslim akan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Pada hari pertama, malam hari sebelum berpuasa biasanya akan dilaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid. Namun, tarawih pertama kali ini bersamaan dengan perayaan Nyepi di Bali. Seperti yang diketahui, ketika Nyepi tiba, semua orang tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah. Bahkan mengurangi penerangan di dalam maupun luar rumah.

Lantas, bagaimana umat muslim di Bali melaksanakan salat tarawih pertama? Sebagai bentuk toleransi antar agama, tentunya hal tersebut memiliki sejumlah aturan dan batasan untuk melakukannya. Dilansir dari akun YouTube @iNews id pada Rabu (22/3/2023), umat muslim yang tinggal dengan jarak 100-200 meter dari masjid atau mushola terdekat saja yang melakukan salat tarawih berjamaah di masjid. Selain itu, dilarang menggunakan kendaraan. Artinya, jika ingin salat tarawih berjamaah di masjid harus berjalan kaki.

Untuk menghormati perayaan umat Hindu, pelaksanaan salat tarawih pertama juga dilakukan dengan pencahayaan yang minim dan tanpa pengeras suara. Untuk itu, umat muslim diminta untuk menaati peraturan yang ada jika melaksanakan salat tarawih ketika perayaan Nyepi.

"Disampaikan bahwa berkaitan dengan hari raya Nyepi dan Ramadhan pertama yang bersamaan, maka ada hal-hal yang perlu diperhatikan," ujar Ketua MUI Bali, Mahrusun Hadiono, yang dikutip dari akun YouTube @iNews id pada Rabu (22/3/2023).

"Yang pertama adalah bagi umat muslim ketika menjalankan salat tarawih dengan berjalan kaki dan masjidnya biasanya tidak menggunakan pengeras suara dan penggunaan penerangan yang terbatas. Kemudian pelaksanaan ibadah itu bisa dilaksanakan di rumah atau di masjid mushola terdekat," tambahnya.

Baca Juga: Wanita Dimutilasi di Losmen Kawasan Kaliurang Sleman, Polisi Ungkap Identitas Pelaku

Sebelumnya, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Penetapan tersebut tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 terkait Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H dan sudah diterbitkan sejak 6 Februari 2023 lalu.

Sementara itu, kini pemerintah tengah memantau hilal untuk menentukan awal bulan Ramadhan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah akan menggelar sidang isbat pada tanggal 29 bulan Sya'ban. Sesuai dengan tanggal tersebut, maka pemerintah akan melakukan sidang isbat pada Rabu, 22 Maret 2023 yang digelar di gedung Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) di Jakarta Pusat dan dilakukan secara daring dan luring.