Terinspiras dari Kisah Nyata, Simak Sinopsis Film 'Yang Terbaik Bagimu' yang Tayang Tepat di Hari Ayah
Film Yang Terbaik Bagimu
Film bertema ayah yang terisnpirasi dari kisah nyata. (Sumber : youtube @Neos Production.)

JOGJA-Neos Production merilis film pendek bertemakan ayah berjudul 'Yang Terbaik Bagimu' pada 12 November 2022 di akun youtubenya Neos Production. Film yang berdurasi sekitar 17 menit ini menceritakan tentang di balik sifat kerasnya seorang ayah, ia memiliki beban moral yang besar, bagaimanapun caranya ia harus memberikan yang terbaik untuk keluarganya,  dengan bekerja keras, banting tulang, bahkan ia menyimpan rasa sakitnya sendiri untuk tetap terlihat baik-baik saja agar keluarganya tidak khawatir.


Film ini diawali dengan latar tempat di sebuah rumah di Cianjur, pada libur semester gasal. Saat itu Nando sebagai tokoh utama, meminta izin kepada Ayahnya untuk berlibur bersama temannya selama 1 hari di Bogor, namun sang Ayah tidak mengizinkannya, hal itu menimbulkan kekecewaan dan kemarahan dari Nando. Meski begitu Nando tetap menuruti perintah Ayahnya, dengan tidak nekat pergi ke Bogor bersama teman-temannya.


Hingga kegiatan sekolah dimulai, dan Nando yang menginap di asrama, ia masih kecewa dengan sang Ayah. Bahkan saat ia menang olimpiade ia tidak memberitahu kabar tersebut kepada Ayahnya. Namun sang Ayah tetap memberikan apresiasi atas prestasi Nando, dengan membelikan sepatu yang diinginkan oleh Nando. Bersama dengan sepucuk surat sepatu tersebut dikirimkan ke asrama Nando. Namun sayangnya hal itu belum dapat mengikis rasa kecewa nando terhadap sang Ayah, hingga pada suatu hari, Ibunya memberi kabar jika, Ayahnya kena tipu oleh teman bisnisnya. Itulah yang membuat Nando sadar jika Ayanya melakukan segalanya yang terbaik untuk keluarga.


Di liburan semester genap pun, Nando pulang, dan ngobrol banyak hal dengan Ayahnya, di situlah ia tahu, bahwa seorang Ayah memiliki beban moral yang besar untuk keluarganya.

Film ini ditutup dengan sepenggal kalimat cantik "Cinta Ayah itu terkadang tak terlihat, karena memang ia tak pandai untuk menunjukkannya."


Film yang disutradarai oleh Rizqi Nugraha, yang ditulis oleh Cecep Hasanudin ini terinspirasi dari kisah nyata, sehingga pesan moralnya dapat tersampaikan dengan baik oleh penonton. Tak pelak film ini juga menuai komentar-komentar baik dari para penontonnya.*