Timnas Indonesia Takluk atas Vietnam: Asnawi Kalah Duel dengan Van Hau, Aliran Bola Tak Lancar
Timnas
Potret pemain Timnas Indonesia sebelum pertandingan melawan Vietnam di laga Semifinal Piala AFF 2022 leg kedua. (Sumber : Instagram @marcklok)



JOGJA-Indonesia telah menjalankan laga Semifinal leg kedua Piala AFF 2022 melawan Vietnam pada Senin (9/1) malam di Stadion My Dinh, Hanoi. Timnas Indonesia takluk atas tuan rumah dengan skor akhir 2-0. Hal tersebut berarti Timnas Vietnam yang berhasil lolos melaju ke babak final.


Penampilan yang ditunjukkan pada pertandingan banyak mendapat kritik dari para penggemar sepak bola Indonesia. Masyarakat menilai bahwa permainan pada laga kali ini lebih buruk daripada Piala AFF 2020. Kala itu, Timnas Indonesia mampu bermain apik, namun berakhir menjadi Runner-up setelah kalah dari Thailand.
Sebenarnya, tak masalah jika kalah pada pertandingan Piala AFF ini karena tidak termasuk ke dalam agenda FIFA. Alangkah lebih baiknya, kita dukung timnas agar lebih baik lagi pada pertandingan selanjutnya. Mengingat pada tahun ini terdapat agenda besar, yaitu Piala Asia.


Terlepas dari masalah tersebut, berikut terdapat ulasan dari taktik yang digunakan Timnas Indonesia saat menghadapi Vietnam pada Semifinal leg kedua Piala AFF 2022.
Dilansir dari akun Twitter @ruangtaktik (10/1/2023), blok press depan Vietnam (3-2) yang sebenarnya harus ditembus Timnas. Blok press ini akan bergerser mengikuti bola. Di banyak momen Timnas, minim sirkulasi kiri kanan untuk geser blok press ini. Semakin sering sirkulasi, maka semakin banyak mereka bergeser, sehingga rentan terbuka.

Baca Juga: Venna Melinda Laporkan Ferry Irawan Usai Hidung Berdarah-darah, Simak Definsi KDRT dan Dampaknya Secara Fisik-Psikis

Selain itu, Asnawi sering mendapat bola di sayap tapi lagi-lagi gagal eksekusi. Saat wingback menerima bola, WB lawan akan naik dan Sayuri ekspos ruang yang ditinggal. Namun, balik lagi, eksekusinya sulit karena sering terkena isolasi.
Seperti yang telah disaksikan, banyak terjadi duel di sisi kanan pertahanan Timnas yang melibatkan Asnawi dan Van Hau. Duel sengit tersebut cukup sering terhenti. Jika diperhatikan, sebenarnya hal-hal seperti ini merugikan juga untuk Timnas yang sedang ketinggalan poin lewat gol cepat.


Body orientation bisa digunakan untuk membantu pemain Timnas dalam mengalirkan bola lebih cepat. Jika menghadap pengumpan, akan sulit dengan cepat alirkan bola. Namun jika pemain punggungnya menempel garis, bisa mempermudah aliran bola.
Jika masih teringat saat Pep memberi briefing ke Sterling di latihan, kurang lebih ini yang hendak disampaikannya. Punggung menghadap gawang lawan akan terbatas untuk kecepatan eksekusi.


Hal inilah yang sebagian harus menjadi evaluasi para pemain Timnas. Pertandingan pada laga-laga selanjutnya harus menunjukkan performa yang bagus demi bangsa Indonesia. Tetap jaga performa agar tidak menurun ketika pertandingan melawan tim-tim kuat. Dengan begitu, Timnas Indonesia akan menjadi sepakbola raksasa Asia dan disegani, bahkan ditakuti tim lawan.*