Universitas Surabaya Luncurkan Mobil Listrik dan Motor Listik, Simak Fakta Menariknya
Ubaya
Foto Mobil Listrik Cevi C1 yang diluncurkan oleh Universitas Surabaya (Sumber : Instagram @eventsuroboyo)


SURABAYA-Mobil listrik C1 dari Center for Electric Vehicle Innovation (Cevi)  resmi meluncurkan ke publik pada Sabtu (11/3/2023) di Kampus Universitas Surabaya atau Ubaya Tenggilis, Surabaya.

Dirangkum dari Instagram @eventsuroboyo, Mobil kecil tersebut merupakan hasil kerjasama antara dosen, mahasiswa dan teknisi laboratorium program studi Teknik Mesin dan Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) dan PT Great Asia Link (Grain).

Susila Candra, penanggung jawab Cevi C1 menjelaskan: “Cevi C1 dirancang sebagai mobil listrik dengan konsep city car yang bertujuan untuk digunakan masyarakat perkotaan dalam proses aktivitas sehari-hari untuk meningkat perekonomian.”

Cevi C1 memiliki desain yang ramping, Kapasitas baterainya 60 volt 200 ampere yang diklaim mampu menempuh jarak berkilo-kilometer dengan kecepatan rata-rata km/jam dalam sekali pengisian daya. Kecepatan maksimum yang diizinkan adalah 70 km/jam.

Selain mobil, Fakultas Teknik Ubaya juga menghadirkan sepeda motor listrik bernama CEVI M1+. Sepeda motor ini merupakan evolusi dari CEVI M1 yang diluncurkan pada tahun 2022. Beberapa peningkatan telah dilakukan termasuk penambahan empat sel baterai untuk membantu menjaga jarak, sistem pengisian daya, dan peningkatan rangka mesin.

Baca Juga: Cocok untuk Story IG Hingga Status WA, Ini Deretan Ucapan Selamat Puasa Ramadhan 2023

Dalam konteks yang sama, Rektor Ubaya, Benny Lianto, mengatakan realisasi kendaraan listrik ini menjadi dukungan Ubaya untuk menjadi research and entrepreneurial university.

“Ubaya akan terus mendorong dan meningkatkan l inovasi berbasis riset di kampus,” kata Benny.  

Peluncuran mobil listrik C1 dan sepeda motor listrik Cevi M1+ bertepatan dengan Dies Natalis Ubaya yang ke-55.

“Sesuai dengan tema Dies Natalis Ubaya tahun ini, untuk menyikapi peremajaan di era dual disruption, mentransformasi penelitian menjadi inovasi yang berdampak,” jelas Benny.*