JOGJA-Baru-baru ini jagat maya tengah ramai memperbincangkan mengenai insiden mengenaskan yang terjadi di Makassar. IKA UNHAS menggelar lomba tarik tambang dan diikuti oleh 5.000-6.000 peserta. Banyaknya masyarakat yang terlibat di karenakan keinginan panitia untuk memecahkan rekor MURI lomba tarik tambang. Namun, trageni mengenaskan menimpa peserta saat tali tambang putus dan tekanan energi yang dihaasilkan tali mengenai beberapa peserta. Atas kejadian tersebut, dikabarkan 1 orang meninggal dunia dan 8 orang luka-luka akibat terbentur aspal.
Terlepas dari insiden tersebut, tarik tambang ternyata permainan yang banyak memiliki makna di dalamnya meski sejarah permainan tersebut masih rancu. Dilansir dari akun Instagram @opiniid pada Senin (19/12/2022), menurut sejarah negara Tiongkok dan Mesir, tarik tambang telah dijadikan sebagai bagian dari upacara keagamaan dan pemujaan.

Baca Juga: Kampus UGM Ciptakan Inovasi di Bidang Pangan, Ini Hasilnya

Tarik tambang menjadi salah satu permainan yang wajib dan sering dilombakan. Konon katanya, tradisi lomba tarik tambang mulai menghiasi perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia sejak tahun 1950-an. Tak ada tokoh pasti yang mengenalkan dan mengawali kegiatan lombaa pada perayaan kemerdekaan Indonesia. Meskipun demikian, tarik tambang mengandung banyak makna dan dapat menggambarkan filosofi bangsa Indonesia. Berbagai makna yang terkandung dalam permainan ini, seperti gotong royong, kebersamaan, solidaritas, kekompakkan, dan kegigihan.*

Penulis : Lailatul Maghfiroh

Tag