Viral Pelatih Timnas Jepang Membungkuk Usai Tersingkir, Ternyata Budaya Membungkuk Memiliki Tingkatan
Membungkuk
Pelatih Timnas Jepang menunduk ketika Jepang kalah dalam pertandingan melawan Kroasia di Piala Dunia 2022. (Sumber : Twitter @FaktaSepakbola)

JOGJA-Timnas Jepang dan Korea harus mengakui kekuatan tim-tim kuat dari Eropa dan Amerika Selatan di Piala Dunia 2022. Kedua tim Asia tersebut harus gugur di babak 16 besar setelah kalah di pertandingan tadi malam.
Kekalahan kedua tim tersebut menuai sorotan para penggemar sepak bola dunia. Salah satunya adalah ketika pelatih Jepang membungkukkan tubuhnya setelah gagal membawa Jepang ke babak 8 besar Piala Dunia 2022.

Gestur yang dilakukannya menandakan bahwa ia meminta maaf kepada para pendukung atas kegagalannya membawa tim menang pertandingan dan berterima kasih atas dukungan para supporter. Tapi tahukah kamu jika ternyata budaya membungkuk juga memiliki berbagai jenisnya?

Dilansir dari akun Instagram @rangkumanfakta pada Selasa (6/12/2022), budaya membungkuk ini disebut dengan Ojigi. Kabarnya membungkuk mempunyai arti dengan menyajikan leher seseorang kepada orang lain dan menyatakan bahwa dia tidak menentang orang tersebut.
Kemudian budaya tersebut diperkenalkan ke Jepang dan gaya membungkuk dibuat dengan aturan menyesuaikan status. Secara umum, terdapat 3 jenis Ojigi, yaitu.

1. Eshaku
Pada dasarnya, memberi salam dengan membungkuk cara eshaku ini digunakan pada pagi dan sore hari, membungkuk ringan saat berpapasan dengan orang lain, dan saat menyambut tamu.
Caranya adalah dengan memiringkan tubuh dari pinggang sampai bagian atas sekitar 15° ke depan. Tatapan diarahkan ke 3m ke depan.

2. Keirei
Membungkuk cara Keirei ini adalah dengan kondisi di mana tulang belakang diluruskan dan pinggang dibungkukan pada 30°. Jatuhkan tatapan kamu sedikit ke depan dari kaki. Cara ini sedikit lebih sopan dari membungkuk cara Eshaku dan merupakan cara membungkuk yang dilakukan saat berhubungan dengan klien atau atasan.

3. Saikeirei
Cara membungkuk Saikeirei ini adalah cara membungkuk sebanyak 45° dan merupakan cara membungkuk paling dalam di antara tiga cara membungkuk. Cara ini digunakan saat meminta maaf, untuk mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam, dan saat berhubungan dengan klien penting. Digunakan juga saat bersembahyang di depan Tuhan dan sebagai penghormatan kepada orang-orang yang mulia.*