Wisuda TK-SMA Tuai Pro Kontra, Ternyata Begini Sejarah Wisuda: Benarkah Hanya untuk Tingkat Sarjana?
wisuda
Ilustrasi wisuda. (Sumber : Dokumentasi freepik)

JOGJA-Baru-baru ini ramai di media sosial yang membahas mengenai adanya wisuda di jenjang TK hingga SMA. Pasalnya, beberapa pihak meminta agar wisuda di jenjang tersebut ditiadakan. Mereka menganggap bahwa prosesi tersebut hanya memberatkan orang tua siswa dan lebih baik diadakan ketika lulus kuliah saja.

Publik rata-rata mendukung keluhan warganet yang mengeluhkan bahwa wisuda dari TK-SMA hanya buang-buang uang. Namun, ada pula yang mendukung diselenggarakannya wisuda hanya di tingkat SMA saja karena tidak semua siswa akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Bahkan protes ini sampai ke kolom komentar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim.

Terlepas dari masalah tersebut, bagaimana sebenarnya sejarah adanya wisuda? Apakah hanya untuk jenjang tertentu?

Wisuda merupakan sebuah tradisi perayaan kelulusan setelah menempuh sebuah jenjang pendidikan. Diketahui, wisuda pertama kali diadakan ketika kelulusan universitas pertama di Eropa pada abad ke-12. Kata wisuda atau kelulusan secara etimologi dalam Bahasa Inggris berarti graduate. Pada abad ke-15, kata graduate bermakna "seseorang yang mendapatkan atau memiliki gelar".

Dalam bahasa Medieval Latin, graduatus berarti "untuk mengambil gelar". Sementara itu, dalam Bahasa Latin, gradus berarti "sebuah langkah; langkah yang diambil (di tangga)". Langkah pertama yang diambil dalam jenjang perkuliahan adalah jenjang sarjana, sedangkan langkah kedua adalah jenjang pascasarjana.

Baca Juga: Jelang Laga Melawan Argentina, Pratama Arhan dan Sandy Walsh Diragukan Tampil

Seperti yang telah diketahui dan beredar, pakaian yang digunakan ketika wisuda adalah toga yang memiliki sejarahnya tersendiri. Toga merupakan sepasang pakaian yang digunakan ketika melaksanakan wisuda, yang terdiri dari topi dan jubah. Perguruan tinggi yang pertama kali meresmikan pakaian wisuda adalah University of Oxford dan University of Cambridge.

Karakteristik kostum jubah atau toga sebagai pakaian akademik berevolusi dari pakaian sehari-hari staf universitas, yang meniru pakaian yang dikenakan oleh pendeta pada abad pertengahan. Baju toga saat ini memiliki persyaratan yang cukup ketat dan mencerminkan dari tingkat perguruan tinggi dan jenjang pendidikan pemakainya.*