Bencana Hidrometeorologi Mengancam, Ini kata BMKG
Banjir
Foto ilustrasi banjir (Sumber : Pixabay)

JOGJACORNER.ID - BMKG memprediksi puncak musim hujan terjadi pada Desember 2022 dan Januari 2023 mendatang. Tetapi, beberapa daerah sudah diterjang banjir, seperti Bali, Aceh, dan Pesisir Selatan Jawa.


Saat itu diperkirakan, terjadi curah hujan cukup tinggi, diatas 2500 milimeter per tahun, sesuai Climate Outlook 2023 yang diterbitkan lembaganya.


Curah hujan tinggi itu, bisa terjadi di sekitar Pegunungan Bukit Barisan Sumatera, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatra Selatan, sebagian Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian besar Kalimantan, sebagian Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, juga sebagian besar Papua.


Beberapa daerah, juga diprediksi mengalami hujan tahunan di atas normal, meliputi sebagian kecil Jambi bagian selatan, sebagian kecil Jawa Barat bagian utara, sebagian kecil Jawa Timur bagian timur, sebagian kecil Kalimantan Timur bagian selatan, sebagian kecil Bali bagian utara, sebagian NTB, dan sebagian kecil Sulawesi Tengah bagian timur. 


"Masyarakat yang tinggal di bantaran atau lembah sungai harus betul-betul waspada akan terjadinya banjir maupun banjir bandang," kata Dwikorita.


Bagi yang tinggal di daerah perbukitan, perlu juga mewaspadai potensi tanah longsor saat terjadi hujan lebat dan berlangsung hingga berjam-jam.


Selain itu, lanjut Dwikorita, semua pihak juga perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi kering, akibat curah hujan di bawah normal, misalkan di sebagian kecil Papua Barat bagian timur dan bagian utara. 


Sedangkan, wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan dan kebakaran lahan dan hutan selama kemarau normal di tahun 2023 meliputi, wilayah Riau, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, sebagian Kalimantan khususnya bagian barat, tengah dan selatan.


Kemudian juga di sebagian Sulawesi Selatan, Jawa Barat bagian utara, Jawa Tengah bagian selatan, Jawa Timur bagian timur, Bali Utara, sebagian Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.