Cak Nun Sebut Jokowi Fir’aun, Wamenag Sampaikan Kritik
Cak
Potret Cak Nun saat Berceramah (Sumber : Instagram @desakotaku)

JOGJACORNER.ID - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi meminta para pendakwah agama, untuk tidak terang-terangan menyerang kehormatan serta martabat presiden dan wakil presiden.

Hal itu disampaikan Zainut menanggapi ceramah budayawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun yang menyebut Presiden Joko Widodo sebagai firaun.

"Saya meminta semua orang, terutama para penceramah agama, untuk tidak secara terbuka menyerang kehormatan atau  martabat Presiden dan Wakil Presiden," kata Zainut dalam keterangannya yang dilansir dari akun Youtube @CNN Indonesia.

Zainut berpendapat, penyerangan terhadap kehormatan presiden atau wakil presiden yang dilakukan Cak Nun, tidak dibenarkan oleh ajaran agama dan norma hukum. Menurutnya, kebebasan berekspresi atau mengkritik dapat digunakan Cak Nun secara santun, bijak dan menjunjung tinggi etika. "Tidak dengan cara sarkastik dan melanggar norma moral, hukum, dan agama," katanya.

Tak hanya itu, Wamenag juga mengimbau para penceramah dan tokoh agama untuk menjadikan mimbar sebagai ruang pendidikan publik yang mencerahkan.

Menurutnya, setiap umat beragama, dan setiap pendakwah memiliki kewajiban mulia untuk memenuhi komitmen Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

“Tidak boleh mengeluarkan kata-kata kasar, menyebarkan ujaran kebencian, canda dan fitnah, saling bertentangan, subjektif dan bertindak zalim atas nama  tugas  mulia dakwah,” ujarnya.

Sebelumnya, video ceramah Cak Nun viral di media sosial. Dalam video itu, dirinya menyebut Jokowi  Firaun kemudian Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman. Cak Nun juga berbicara tentang Pemilu 2024.

"Hasil pemilu mencerminkan kedewasaan, bukan orang. Itu tidak benar. Bahkan algoritma pemungutan suara pada 2024. Betul, tidak mungkin menang karena yang menang sudah ada dari sekarang," kata Cak Nun dalam cuplikan video tersebut.

“Karena Indonesia diperintah oleh seorang firaun bernama Jokowi, seorang Qorun bernama Anthony Salim dan 10 naga. Kemudian Haman yang bernama Luhut,” tambahnya.

Cak Nun meminta maaf atas ucapannya kepada publik. Dia mengaku "sedih" ketika menyebut Jokowi sebagai firaun dalam pidatonya. Cak Nun mengaku saat itu belum berencana mengaitkan materi kuliahnya dengan tokoh Fir'aun, Haman, atau Qorun. Keluar tiba-tiba dari mulutnya tak terkendali.

"Itu di luar rencana saya dan sepenuhnya di luar kendali saya. Jadi saya sebelumnya membuat video dengan Sabrang bernama Mbah Nun Kesambet. Silakan dibaca," pungkasnya.


Penulis : Faisal Hendrawan