Depo Pertamina Plumpang Bakal Dipindah Usai Kebakaran, Erick Tohir Ungkap Lokasinya
relokasi
Depo Pertamina Plumpang akan dipindahkan ke daerah Pelindo pada 2024 nanti. (Sumber : Instagram @jakarta.keras)


JAKARTA-
Kebakaran Depo Plumpang masih menyisakan duka bagi para korban. Peristiwa tersebut menyebabkan harta benda lululantak tak bersisa dan belasan nyawa melayang. Investigasi untuk mencari penyebab pasti kebakaran pun masih terus dilakukan. Namun, yang tidak kalah penting adalah penataan kembali kawasan yang terdampak kebakaran.

Kini, ratusan warga yang tinggal di Plumpang sudah tidak ada lagi rumah untuk berteduh. Bahkan, tempat usaha mereka mencari nafkah juga musnah. Setelah kejadian, terlihat masih ada warga yang datang ke lokasi berusaha mengais barang-barang yang masih bisa diselamatkan untuk melanjutkan kehidupan. Hal ini tentunya menjadi trauma tersendiri bagi warga.

Seperti yang diketahui, kebakaran Depo Pertamina Plumpang sebelumnya pernah terjadi pada Januari 2009 lalu. Depo Pertamina Plumpang terbakar hebat, tetapi berhasil dipadamkan sebelum menjalar ke permukiman. Meskipun begitu, seorang petugas keamanan di fasilitas tersebut meninggal dunia di kejadian.

Kedua kalinya terjadi kebakaran hebat membuat presiden memberikan dua opsi wacana sebagai solusi. Opsi pertama adalah Depo Pertamina Plumpang dipindah ke tempat lain, atau pemukiman warga yang dekat dengan depo tidak boleh ditinggali lagi. Untuk warganya, bisa pindah ke tempat lain yang lebih aman. Sementara itu, wakil presiden, Ma'ruf Amin, mengusulkan agar Depo Pertamina Plumpang dipindahkan ke tempat lain.

"Depo ini supaya aman bisa direlokasi di pelabuhan di daerah Pelindo," ucap wakil presiden RI, Ma'ruf Amin yang dikutip dari akun YouTube @Liputan6 pada Selasa (7/3/2023).

Seperti yang terlihat di lokasi, dahulu Depo Pertamina Plumpang jauh dari pemukiman penduduk bahkan masih ada lahan kosong di sekitarnya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, mulai banyak rumah yang didirikan di sekitar depo.
 Baca Juga: Presiden Joko Widodo Dorong Pembangunan Rumah Sakit Agar Tak Banyak Masyarakat yang Berobat ke Luar Negeri

"Lalu bagaimana dengan warga? Orang tua saya udah trauma. Masalahnya udah dua kali, jadinya minta ganti rugi aja, udah nggak mau tinggal di sini," ujar salah satu pengungsi korban kebakaran.

"Kalau bisa ya di tempat semula, direnovasi aja," usul salah satu pengungsi.

Wacana tersebut menuai pro dan kontra warga setempat. Semua memiliki alasannya sendiri-sendiri. Sebenarnya, solusi yang lebih efektif adalah dengan memindahkan pemukiman ke tempat lain yang lebih aman. Hal tersebut karena jika memindahkan depo Pertamina, maka biaya yang dikeluarkan akan lebih besar dan membutuhkan waktu yang lebih lama, menurut pengamat tata kota.

"Padahal tadi kondisi perekonomian kita kurang baik sedang kondisi seperti ini kan. Tentu dananya tidak bisa hanya digunakan untuk itu. Apalagi Depo Plumpang merupakan tempat distribusi Nasional. Artinya kan tidak boleh terganggu juga," jelas Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga.

Meskipun begitu, pemerintah tetap mengambil opsi yang pertama, yaitu dengan memindahkan Depo Pertamina Plumpang. Rencananya, pemindahan tersebut akan dilakukan pada akhir tahun 2024 nanti.

"Kilang akan kita pindah ke tanah Pelindo. Kita sudah koordinasi dengan Pelindo, itu lahannya siap dibangun pada akhir 2024," ujar Erick Thohir.

Menunggu pembangunannya selesai, rencananya akan dibuat sementara buffer zone atau zona aman dengan jarak sekitar 50 meter dari terminal BBM Plumpang. Tentunya ada pertimbangan dan analisa tersendiri mengapa akhirnya Depo Pertamina Plumpang akhirnya dipindahkan. Pertimbangan tersebut bisa saja melihat dari fungsi Depo Plumpang yang berperan penting untuk menyimpan dan menyalurkan pasokan BBM Nasional. Selain itu, ada nyawa manusia di sana yang dipertaruhkan jika tidak segera dipindahkan.*