Diego Maradona dan Lionel Messi, sang Maestro Sepak Bola di Era yang Berbeda
Lionel Messi dan Diego Maradona
Lionel Messi dan Diego Maradona (Sumber : Sumber Instgram @@MPadremanyFont)

JOGJA, Jogjacorner.id- Kapten timnas Argentina, Lionel Messi  memimpin rekan setimnya di Argentina meraih kemenangan di Piala Dunia 2022 di Qatar saat ia mengalahkan orang tuanya dan pelatih Diego Maradona, yang memenangkan Piala Dunia 1986 di Meksiko.


Bahkan FIFA, melalui Twitter @FIFAWorldCup, memposting foto-foto Diego Maradona dan Lionel Messi yang berdampingan saat mereka memimpin tim mereka untuk memenangkan trofi pada tahun 1986 dan 2022. Keduanya adalah juara sepakbola di dekade yang berbeda.


Baca Juga: Aurel Curhat Ditipu Agen Villa: Rp 65 Juta Melayang, Si Pelaku Minta Maaf Sambil Bilang Begini



Sementara itu, Lionel Andrés Messi tumbuh bersama Barcelona dan kini menjadi penyerang  klub Ligue 1 Paris Saint-Germain. Sering dianggap sebagai pemain terbaik di dunia dan seringkali menjadi pemain terbaik sepanjang masa. 


Messi telah memenangkan tujuh Penghargaan Emas dan enam Sepatu Emas Eropa, dan masuk dalam Tim Impian Ballon d'Or 2020. Dia menghabiskan seluruh karir profesionalnya bersama Barcelona, ????di mana dia memenangkan 34 trofi, termasuk sepuluh gelar La Liga, tujuh gelar Copa del Rey, dan empat gelar Liga Champions UEFA. Pencetak gol  produktif dan playmaker kreatif, Messi memegang rekor  pencetak gol terbanyak La Liga sepanjang masa  (474 ??gol), gol terbanyak di La Liga dan Eropa dalam satu musim (50 gol), hat-trick terbanyak di La Liga. (36) dan Liga Champions UEFA (8), serta assist terbanyak di La Liga (192), gol terbanyak di La Liga  dan Eropa dalam satu musim (21) [10] dan  gol terbanyak di Copa America. (17).


Dia mencetak lebih dari 750 gol  untuk klub dan negara dalam karir seniornya, gol terbanyak yang pernah dibuat oleh  pemain yang hanya bermain  untuk satu klub.


Terlepas dari prestasinya yang luar biasa di klub,  Lionel Messi masih berjuang untuk memimpin Argentina ke panggung gelar turnamen besar. Baru pada tahun 2021 Lionel Messi berhasil mengantarkan Argentina naik podium juara Copa America. Dan kemudian disusul pada tahun 2022 ketika Argentina menjadi juara dunia.


Baca Juga: Ada Siswa Ditangkap Polisi Gara-gara Bawa Senjata, Ratusan Pelajar SMAN 2 Bantul Langsung Deklarasi Anti Tawuran


Sementara Diego Maradona, meski telah meninggal dunia namun namanya masih harum. Ia mulai menorehkan namanya setelah memimpin Argentina menjuarai Piala Dunia U20 1979 di Tokyo. Tapi keadaan tidak berjalan baik untuk bintangnya ketika dia tersingkir di Piala Dunia 1982 di Spanyol. Di turnamen tersebut,  juara bertahan Argentina hanya berhasil melaju ke babak kedua.


Baru pada Piala Dunia 1986 di Meksiko, permainan Maradona semakin matang. Penampilan brilian Maradona (menjadi kapten tim) adalah di Piala Dunia FIFA 1986 di Meksiko. Keunggulan perannya seakan mengantarkan Argentina ke Piala Dunia kedua mereka setelah melawan Argentina untuk  pertama kali pada 1978.


Pada Piala Dunia di Meksiko, Maradona mencetak gol terbaik FIFA di perempat final antara Argentina dan Inggris. Kemudian, Maradona melakukan sprint dengan membawa bola dari tengah lapangan, kemudian melewati lima pemain Inggris (Glenn Hoddle, Peter Beardsley, Steve Hodge, Peter Reid, Terry Butcher) dan mengalahkan kiper terkenal Inggris Peter Shilton.


Maradona melakukan itu semua hanya dalam  waktu sekitar 10 detik. Sayangnya,  Maradona juga mencetak gol yang sangat buruk di pesta ini. Gol tersebut dicetak dengan assist yang menurut Maradona adalah hasil dari "tangan Tuhan".


Ia akhirnya mengaku sengaja melakukannya pada 22 Agustus 2005. Total, Maradona mencetak 5 gol dan 5 assist dan tidak pernah diganti dalam pertandingan Argentina di Piala Dunia FIFA 1986. Sebagai  penghormatan,  patung Maradona didirikan di depan pintu masuk  Stadion Azteca saat dia mencetak gol.


Pada Piala Dunia berikutnya tahun 1990 di Italia, Maradona kembali menjadi kapten Argentina. Namun  Maradona kurang maksimal akibat cedera lutut menjelang dimulainya turnamen. Argentina memiliki awal yang kurang meyakinkan untuk turnamen itu, hampir tersingkir di babak awal dan finis ketiga di Grup B. Setelah pensiun, Maradona melatih timnas Argentina dari tahun 2008 hingga 2010, di mana salah satu pemainnya adalah Lionel Messi. Namun peran  pelatih tidak secemerlang peran pemain.