JOGJA- Intermittent Explosive Disorder adalah gangguan pada saat seseorang mengalami kegagalan dalam mengontrol rasa marahnya dan memiliki dorongan untuk bertindak kasar.

Melansir dari aku instagram@alodoc (10/11/2022) gangguan ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

1. Seringnya menerima kekerasan baik verban maupun fisik sejak kecil.

2. Memiliki banyak trauma saat kecil.

3. Minimnya produksi serotin pada otak.

4. Memiliki gangguan kesehatan mental lainnya seperti ADHD, BPD, dan ASPD.

Selain 4 penyebab tersebut, terdapat penyebab lainnya seperti adanya masalah dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, atau komunitas, serta masalah suasana hati dan fisik. 

Intermittent Explosive Disorder memiliki ciri-ciri diantaranya:

1. Sering berteriak dan memaki.

2. Mempertahankan argumen dengan berlebihan.

3. Mengamuk tidak jelas.

4. Menebar ancaman.

5. Memukul dinding atau memecahkan barang disekitar.

6. Merusak benda-benda yang dilihat.

7. Memampar atau mendorong orang di dekatnya.

8. Mengajak berkelahi.

9. Melakukan serangan tiba-tiba dengan maksud melukai.

Letupan amaran seseorang yang mengidap Intermittent Explosive Disorder biasanya hanya berlangsung selama 30 menit, dan biasanya seseorng tersebut menyesali perbuatannya. 

Meski terlihat membahayakan orang lain, gamgguam ini dapat diatasi dengan beberaa cara yaitu:

1. Menjalani terapi penyembuhan dan menuruti segala hal yang disarankan dokter.

2. Berlatih mengatur napas saaf emosi, misalnya melakukan yoga secada yeratur, agar tubuh menjadi rileks.

3. Mengubah cara pandang melalui cara berpikir yang rasional dan sesuai logika.

4. Cari jalan keluar dari masalah dengan solusi yang masuk akal.

5. Berlatih untuk berpikir sebelum bertindak.

6. Selesaikan maslah dengan kepala dingin.

7. Hindari menggunakan zat berbahaya, seperti mengonsumsi alkohol.

Demikian ulasan mengenai Intermittent Explosive Disorder lengkap dengam ciri-ciri dan cara mwngatasinya.

Penulis : Indah Yulia

Tag