Kronologi Penembakan di Kantor Pusat MUI: Pelaku Tewas, Motif Penembakan Masih Misteri
MUI
Penembakan di Kantor Pusat MUI (Sumber : instagram @tawaftv)

JAKARTA-Insiden penembakan terjadi pada Selasa siang, 2 Mei 2023, tepatnya pukul 11.00 WIB di kantor pusat Majelis Ulama Indonesia di Jalan Proklamator, Jakarta Pusat. Melansir dari akun youtube @CNBC Indonesia, Selasa (2/5) dari insiden tersebut dilaporkan terdapat 2 pegawai terluka yaitu pegawai resepsionis yang mengalami luka di pungung, dan korban lainnya mengalami luka di lengan.


Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas. Korban juga telah mendapat perawatan, di Rumah Sakit di daerah Manggarai Jakarta. Dari kejadian tersebut, berbagai video yang beredar di sosial media, yang memperlihatkan pecahan kaca yang berserakan di pntu depan kantor pusat Majelis Ulama Indoensia, serta dalam video tersebut juga nampak seorang berbaju kotak-kotak yang ditengarai pelaku juga berhasil dibekuk di lokasi kejadian.

Melansir dari akun youtube @KOMPAS TV, Selasa (2/5), Pihak kepolisian telah menangkap orang yang tidak dikenal dan diduga melakukan penembakan hingga menyebabkan kaca pintu masuk kantor Majelis Ulama Indonesia pecah. Pihak kepolisian pun segera melakukan pengecekan dan penyelidikan langsung di kantor pusat MUI. Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto,  mengungkapkan bahwa pelaku diketahui berdomisili Lampung. Saat penangkapkan, pelaku sempat pingsan, kemudian dibawa ke puskesmas Menteng dan kemudian dinyatakan meninggal dunia oleh pihak puskesmas.

Baca Juga: Ditemui Buruh Usai Jadi Capres, Ganjar Pranowo: yang Terpenting Selesaikan Bersama Masalah Perburuhan

Asrorun Ni’Am, Ketua MUI Bidang Fatwa, juga mengonfirmasi terkait insiden penembakan di kantor pusat MUI. Ia menjelaskan penembakan tersebut terjadi saat Dewan Majelis Ulama Indoensia tengah melakukan rapat pimpinan di lantai 4, dan membahas berbagai agenda keumatan yang rutin dilaksanakan di setiap pekan, salah satunya adalah persiapan halal bihalal, komitmen untuk merajut kebersamaan pasca idul firi, dan sebagainya. “Pada saat kita rapat, insiden terjadi begitu cepat, bahkan saat insiden terjadi rapat juga tetap berlanjut karena kami juga belum memperoleh update, baru memperoleh updatenya pada saat akhir rapat tadi,” Ujar Asrorun Ni’Am.

Lebih lanjut Asrorun Ni’Am menjelaskan bahwa pelaku karena tidak memiliki janji temu dan tidak memiliki undangan dari pimpinan MUI, maka pelaku diarahkan ke serepsionis untuk mendaftar. Namun dalam proses tersebut, kejadian naas tersebut terjadi, pelaku sempat menembakan senjata api sebanyak 3 kali tembakan. Usai menembak menutut Asrorun, pelaku keluar dari gedung dan ditangkap oleh security. Arrorun juga berharap agar insiden ini diusut tuntas hingga diketahui apa motifnya.*